Kamis, 07 Desember 2017

KATA HATI

Kata ini, sangat santun memintaku
Sudi mengantar mereka kepadaku
Karena rindu dan percaya
Betapa hatimu senantiasa terbuka

Sesungguhnya mereka milikmu.. 
Bagian paling indah yang karena malu.. 
Begitu lama sembunya dan berdiam diri.. 
Hingga kau lupa dan maskul kau kenali.. 

Sebagai bunyi dan gambar samar.. 
Mereka selalu gusar dan gemetar.. 
Gugup-gagu, tiap kali hendah menyentuhmu.. 
Tepat di selaput lembut paling peka itu.. 

Sekian lama ia menanti.. 
Berharap datang saat baik ketika kau sedang sendiri... 
Membentang kalbu sebagai langit yang telah teduh.. 
Bagai segugus planet yang menolak luruh.. 

Mereka ingin kembali, turut sermerasai sedihmu.. 
Menyentuh yang melepuh, mengeluas yang ngilu.. 
Merekatkan yang retak, merawat yang tersayat.. 
Ringankan angkatan yang berat.. 

Mereka kadang berkhayal sebagai hujan pertama.. 
Yang dengan senang hati menjatuhkan diri.. 
Ketika kau kemarau mengerang dahaga.. 
Diantara akar dan ceruk-cerut sumur mati... 

Alangkah hendak mereka melihat.. 
Tubuhmu yang likat bangkit mengeliat.. 
Bersama pucuk-pucuk daun berseri seusai mandi.. 
Kuncup-kuncup kembang berganti gaun warna-warni.. 

Sesemarak gelak dan gerak para pecinta. 
Dibabak pembuka pesta bulan purnama.. 
Dimana nestapa terkapar tak berdaya.. 
Dihajar pijar harapan dan cahaya cinta..

Maka maklumlah jika kepadaku... 
Mereka minta diantar ke hatimu.. 
Sebab, mereka percaya, keindahan bersemayam di hati yang terbuka..
Dan doa adalah jalan sederhana untuk mencapai-Nya..














(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar