Minggu, 28 Januari 2018

KWATRIN SASTRAMATIKA

Langit merona bawa pesona
Menjingga pada porosnya 
Sastramatika bermain algoritma 
Bahasa pada deretan angka





























(Yustinus Setyanta)

ROAD TRIP : Perjalanan Penuh Kejutan

 Bagi saya, road trip adalah salah satu cara asyik untuk menjelajahi atau jalan-jalan di suatu tempat yang jauh dari keramaian bising kendaraan. Bagaimana tidak, dengan road trip, saya bisa lebih eksploratif dalam berwisata, terutama yah itu tadi jika hendak jalan-jalan ke daerah yang agak jauh dari kota besar. Sebelumnya, saya pernah road trip kurang lebihnya 2 tahun yang lalu, ea....udah lama sih...tapi kagak membuat jera. Itu sebabnya beberapa minggu lalu diakhir tahun dari waktu kutulis catatan ini saya road trip, awalnya saya sendirian berangkat tapi setelahnya bertemu dengan beberapa rekan.




Kali ini road trip berhenti di sebuah pantai di daerah Jawa Timur tepatnya di Pantai Klayar (Pacitan). Sambil tersipu-sipu memandang matahari terbenam. Atau saat sebelumnya menjelajahi perkampungan sebuah dengan bangunan-bangunannya yang unik dan khas. Masih terngiang juga saat duduk-duduk bareng menyaksikan matahari terbit di Karang Pantai Klayar. 









Menyaksikan bagaimana langit berubah dari gelap kebiru-biruan menjadi oranye, bagaimana karang-karang besar dan cantik makin telihat jelas, semakin lama semakin terang. Bagaimana rasa kantuk berubah menjadi canda tawa, dan tiga orang yang dulu asing berubah menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Begitulah, road trip memang selalu penuh dengan kejutan!




Tapi, kejutannya tidak berhenti sampai di sana. Saya ingat sekali suatu saat di perjalanan kami berniat untuk melewati jalan kecil untuk mengefisienkan waktu. Tapi, ternyata jalan itu bergelombang. Becek pula karena malam sebelumnya hujan deras turun.




Sempat kepikiran kala itu untuk putar balik dan melewati jalur normal beraspal, tetapi perjalanan akan memakan waktu satu jam lebih lama. Untungnya, kendaraan yang kami gunakan, Mitsubishi Triton, cukup tinggi dan tangguh saat melewati jalanan yang jauh dari kata mulus itu. Mulus semulus paha . Maksud saya paha ayam goreng tanpa dilumuri tepung gitu. Dan kami sampai di tempat tujuan lebih cepat.






Kondisi jalan dengan pemandangan di kanan kiri Hutan Pinus ini beraspal mulus, yang akan terus menanjak dan berliku. Di beberapa titik di sepanjang Hutan Pinus ini terdapat wahana alam seperti rumah pohon, gardu pandang, hammock area, curug dan café.






Mungkin sedikit dari kalian yang suka bepergian dengan cara Roadtrip. Banyak alasannya, bisa jadi karena kalian sudah lelah bekerja, dan nggak mau repot ngurusin semua printilan perjalanan. Atau mungkin nggak bisa cuti lama-lama karena roadtrip menghabiskan waktu yang cukup panjang. Mungkin juga nggak suka karena ngebosenin, suasananya nggak asik dibanding harus pergi naik kereta atau pesawat. Mau dengan cara roadtrip atau nggak, Saya percaya bahwa setiap perjalanan pasti memiliki ceritanya sendiri.


Yang melintasi jalan ini ternyata nggak cuma motor, mobil SUV, tapi truck, pick up pembawa hewan kurban, dan Truk Molen melewati jalan yang penuh tikungan tajam, yang cukup untuk 1 mobil ini.









Entah kaoan lagi setelah ini akan melakuakan Road Trip lagi. Jadi, apa pengalaman menarik kalian selama melakukan Roadtrip?! Pasti seru dan melelahkan, kan? Hayo Jujur…?

Salam.








(Yustinus Setyanta)

Minggu, 21 Januari 2018

PETIK HIKMAT















Kisah temaram biarkan berkalang tanah
Petik hikmah lalu menjelma jadi fatanah
Abaikan suara sumbang jadilah istianah
Bangkit, lalu kita menjadi sang hadanah

Bila sempat ada aksara menyeranah
Lepaskan lilitannya, semata nafsu-mutmainah
Hadir mendada mengimpikan sakinah
Kelak tiada lagi ihwal menjadi pemisah

Manakala khilaf jadi marah
Masihkah ada celah berbenah
Untukku meluruskan korenah
Agar tabiat jemawa ini musna


++++++++++++++++++++++++++


Catatan kaki Dari Kamus
Fatanah = pintar; cerdik; cerdas
Istianah = permohonan pertolongan kepada Allah
Hadanah = kewajiban memelihara, mendidik, dan mengatur segala kepentingan atau keperluan
anak yang belum mumayiz
Menyeranah = mengutuk; menyumpahi:
Korenah = kelakuan; perangai:




(Yustinus Setyanta)

Penjala







Nelanyan penjala ikan








Penala kaki-paha hehehe....




Kamis, 18 Januari 2018

KEPRIHATINAN

Di kolam Bethesda 
Kristus menghadirkan cinta 
Menyapa si lumpuh yang terabaikan 
Menawarkan kesembuhan yang didambakan 

Di kolam bethesda 
Keprihatinan Allah di wujud nyatakan 
Kepada penderita yang terlupakan nan terpinggirkan 
Sosok yang bertahun-tahun kalah dan persaingan 

Di Dalam kehidupan yang Tuhan berikan 
Tanpa bosan aku mengasah keprihatinan 
Berdasarkan cinta, tanpa membut sekat perbedaan 
Menyediakan diri tempat bercurah rasa 
Menjadi alat mengulurkan berkat dan rahmat-Nya 

Di dalam kehidupan yang Tuhan berikan 
Aku selalu digendong oleh-Nya 
Meninggalkan segala dosa dan keterpurukan 
Menjadi sempurna sama seperi Bapa yang adalah sempurna
















(Yustinus Setyanta)






















BINGKAI KEHIDUPAN

Masa demi masa berlalu sudah
Tujuan, kaki berjalan melagkah 
Lika-liku kehidupan mengukir sejarah 
Kini saatnya berpotret diri dan berbenah

Manusia tahu apa itu kehidupan 
Manusia ada dalam pelukan kehidupan 
Bahkan siapapun merangkulnya 
Dan berusaha mengidupinya 

Kehidupan itu telah meminang kita 
Meminang saat kita terlahir ke dunia 
Lalu kehidupan pun menikahi kita 
Kehidupan adalah pasangan kita

                    : May Allah always guide us




























(Yustinus Setyanta)

Minggu, 14 Januari 2018

KARANG PADHAS










Derai ombak laju menerjang 
Batu karang tetap kokoh menghadap lautan 
Menatap gigir laut lepas membentang 
Tegas tak patah arah dalam tujuan 

Awan memutih Samudra membiru 
Hari-hari yang cerah 
Seperti mentari dibentang langit 
Tetap kokoh dan tegar bagai batu karang 
Melawan ombak yang tak diinginkan 
Jernihkan permasalahan 












Mengubah segala sesuatu jadi energi 
Yang penuh arti bukan basa-basi 
Banyak solusi guna menghadapi 
Niat ikhlas dan bersemangat 

Ombak menggulung datang dan pergi 
Nyanyian balada dan anak negeri 
Satu dua nelayan tampak di kejauhan 
Melempar sauh, menjaring ikan 

Sajak-sajak picisan 
Dilagukan nelayan 
Mengulung lautan 
Melipat gelombang 

Sunyi meredamkan bunyi 
Ombak menghapiri bibir pantai 
Pandangan mata seraut wajah beradu 
Terkecup lembut manis bibirmu





















(Yustinus Setyanta)

Sabtu, 13 Januari 2018

SEWAKA BAKTI

Kami menanti di gerbang Mahasuci 
Canang bertalu pertanda sewaka bakti 
Hati menari di bangsal Mahasuci 
Niat berpadu pertanda siaga bakti 

     O, Gusti, terima hati kami 
     O, Gusti, kami haturkan puji 
     O, Gusti, kami menghadap di altar-Mu, sujud berbakti 
     O, Gusti, bersihkanlah kami, agar sucilah kami






(Yustinus Setyanta)

SANG BATU KARANG

Di tepi pantai berdiam diatas batu karang
Menyaksikan geliat samudera
Menatap gigir laut lepas membentang
Bergulung-gulung ombak menggunung
Menghempas bibir pantai kian landai

Begitu gambaran tetang perjalanan kehidupan
Meniti kehidupan pada Sang Jalan dan Kebenaran
Yang kadang tantangan dihadapan
Namun kegigihan dan keteguhan menjadi teman













Karang laut diibaratkan ketabahan
Tegak berdiri kokoh dihempas badai maupun taufan
Melindungi makhluk yang menghuninya
Tak goyah gelombang mengoyangnya

Meski batu karang dihantam obak bisa saja terkikis
Begitu pula hati bisa rapuh tapi tak membuat menagis
Keteguhan hati sedang diuji
Tetapi seperi nyala mentari yang s'lalu menyinari
Biarlah sang waktu yang bicara
Sampai batas waktu telah tiba

Bertahan dan keteguhan berpelukan dalam iman
Kekurangan bukanlah batu sandungan
Tetap kokoh dan setia dalam beriman
Tuhan pasti menyempurnakan 
























(Yustinus Setyanta)








Selasa, 09 Januari 2018

PUISINGKAT

Olahraga 

olahraga 
orang kota 
mengangkat barbel 
di fitness centre 

olahraga 
orang desa 
memacul tanah 
di ladang-sawah

yang satunya 
mencari sehat 
karena anjur-an 

yang lainnya
menemukan sehat 
karena telanjur

------------------------------------------------------------





Dua Daya 

motivator 
berbicara tentang 
memberdayakan rakyat 

koruptor 
berbicara tentang 
memperdaya rakyat



+++++++++++++++++++++++++++++++++


Teks Atas Tao 

yang mengerti 
malah tidak bicara 
yang tak mengerti 
malah banyak bicara










(Yustinus Setyanta)

Sabtu, 06 Januari 2018

MUSIM CINTA

Musim cinta telah tiba 
Saatnya cinta berbunga 
Rindu-rindu menggelora 
Menghapus hati merana 

Musim cinta telah tiba 
Saatnya menumbuhkan cinta 
Menghapus luka menganga 
Dan membiarkan hati terbuka 

Musim cinta telah tiba 
Saatnya ingat Sang Pencipta 
Bahwa TUHAN-lah sumber cinta 
Yang sanggup pulihkan segalanya



















(Yustinus Setyanta)

Jumat, 05 Januari 2018

NYETIR DI GENANGAN AIR atau LOKASI BANJIR





Bagi anda yang terpaksa melalui lokasi banjir dan menerjang genangan air, ada beberapa tips untuk anda.


1. Nyetir di tempat banjir ga perlu ngebut. Kenapa? Utk menghindarin cipratan berlebih diruangan mesin yg berpotensi bikin mogok.

2. Nerjang banjir paling aman pakai gigi 1 (mobil matic pindah ke L atau 1). Karena beban mobil lebih berat wkt nerjang banjir

3. Gak perlu resah urusan knalpot kemasukkan air. Knapa? Karena knalpot gak akan bisa kemasukkan air selama mesin tetap nyala.

4. Ketimbang knalpot, yg harus diperhatikan justru filter udara (intake udara) di ruang mesin. Bagian ini lebih rentan bikin mogok di banjir

5. Karena filter udara yg kemasukkan air (cipratan dari menerjang banjir) bs bikin mogok dan mesin jebol (water hammer). Maka dari itu atur dan pertahankan kecepatan kendaraan perlahan saat melintas.




6. Jika memungkinkan, hindari berhenti ditengah banjir. Karena saat mobil berhenti, permukaan air akan naik di ruang mesin.

7. Pada dasarnya, mobil bermesin diesel lebih aman nerjang banjir dibanding mesin bensin. Diesel lebih bersifat 'Waterproof'.

8. Kenapa ga bole terlalu di gas wkt lewat banjir? Karena filter udara semakin kuat nyedot udara. Makin berpotensi ngisep air.

9. Selalu siaga dan cermat. Tanpa disadari, yg bikin mobil kita mogok justru terjangan ombak air berlebih dari mobil sebelah.

10. Setelah melewati genangan, jgn langsung mengebut. Cukup berbahaya karena kondisi rem kita masih sangat licin.



11. Cara mengeringkan rem setelah melewati genangan? Cukup lakukan rem kecil berulang hingga terasa menggigit kembali.

12. Untuk mobil manual, usahakan menghindari menginjak kopling saat berada di genangan banjir. Mengapa? Karena menginjak kopling di genangan banjir membuat air masuk ke transmisi. Berpotensi merusak transmisi karena oli bercampur air.

13. Jika belum familiar dgn jalan yg dilewati. Usahakan jgn melintas pinggir jalan. Mgkn saja ada selokan








(Yustinus Setyanta)

(BER) PELUK (AN)

Dua dalam satu berpelukan

Kehangatan dalam kedamaian 

Gairah kita hingga mendesis 

Serasa mengecup yang manis















Mendaratlah kasih dalam rupa kecupan 

Debar sebagai jelmaan diri yang tertera 

Entah berapa lama tersimpan wanginya 

Sebelum berada dalam pelukan

















(Yustinus Setyanta)

Selasa, 02 Januari 2018

GREEN LIVING

"Menghijaukan" Rumah dengan Langkah sederhana. 


Menciptakan hunian yang hijau atau green living lebih dari sekadar menanam tumbuhan hijau di sekitar area rumah. Hal inilah yang kerap dikesampingkan. Padahal, untuk menciptakan hunian hijau, ada banyak cara mudah yang bisa dilakukan. Berikut ini sejumlah cara untuk mengusung gaya hidup hijau ke dalam rumah. 








Perkecil Ukuran. 

Memperkecil ukuran rumah adalah cara yang terbilang cukup ekstrem dalam menerapkbn gaya hidup hijau. Namun, coba perhitungkan. Bila rumah semakin kecil, jumlah energi yang diperlukan akan berkurang. Energi ini terkait dengan listrik, misalnya pemakaian lampu yang semakin sedikit. Pun tidak perlu banyak air untuk membersihkan bagian-bagian rumah jika ukuran rumah kecil. 

Meskipun demikian, memperkecil ukuran rumah bukanlah solusi terbaik jika ukuran rumah memang tidak seberapa luas. Hal yang bisa dilakukan adalah menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Barang-barang semakin sedikit, tenaga untuk merawatnya pun semakin minim. 



Tingkatkan Nilai. 

Mendaur ulang diartikan sebagai mengolah barang bekas atau barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru yang lebih baik dan bermanfaat. Namun, tanpa memerlukan perubahan ekstrem, maka bisa mengubah bah barang lawas agar tampil baru. 

Contoh sederhananya, mengganti kain pelapis sofa lawas dengan kain yang baru. Jika mempunyai kemampuan melukis cobalah membuat motif sendiri di atas tirai lama. Tirai lama pun akan tampil beda. Tidak perlu mengeluarkan uang dan tenaga lebih untuk membeli tirai baru, dan tidak menciptakan sampah dengan membuang tirai lama. 




Berkebun. 

Istilah berkebun di sini tidak hanya berarti menanam tanaman hias di halaman depan rumah. Bisa menanam sayuran dan buah-buahan di pekarangan belakang atau area samping rumah. Jika lahan terbatas, buatlah taman vertikal. 

Menanam sayuran tidak hanya membuat tidak perlu terlalu sering berbelanja untuk konsumsi sehari-hari, tetapi juga menciptakan suasana hijau pada hunian, sekaligus menciptakan bahan makanan yang masih sehat segar. Contoh jenis sayuran antara lain, tomat, cabai, terong, kemangi, seledri dan yang memungkinkan lahan di sekeliling rumah. 

Dekorasi Alami. 

Menempatkan vas dengan bunga segar tidaklah kuno. Ini adalah cara paling mudah menciptakan suasana asri dan apik dalam rumah. Pemakaian bunga plastik, meski awet, justru dapat membuat sampah an-organik jika dibuang ketika sudah usang. 

Bunga segar pun bisa awet. Namun, perlu rajin mengganti air dalam vas setiap hari. Jangan lupa memotong bagian batang paling bawah. Hilangkan dedaunan dan bagian tangkai bunga yang membusuk. Jika telaten merawat, bunga segar bisa bertahan hingga seminggu dalam vas. 




Ramah Lingkungan. 

Peralatan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan pun mulai banyak. Bisa menggunakan peralatan makan dari olahan bambu atau kayu-kayuan lain. Peralatan makan ini bisa ditemukan di sejumlah pusat perbelanjaan atau secara daring (online). 

Jika mengecat dinding, pilih cat yang tidak mengandung bahan berbahaya. Alih-alih menggunakan kantung plastik untuk berbelanja, gunakan tas kain atau tas tentang lain yang terbuat dari bahan ramah lingkungan. Tas model ini bisa didapatkan di sejumlah pusat perbelanjaan. [*/YS)







(Yustinus Setyanta)

TITIK : AKAR DAYA dan GUNA KATA.

Sebagaimana air punya alirnya sendiri. Hidup pun punya alurnya sendiri. Alir air punya asal, alur hidup punya muasal. Sejajar dengan penalaran ini, tradisi memahami kata-kata pun punya akarnya. Apakah akar kata-kata? "Cecek" tutur tradisi varian sebutannya adalah gecek. Artinya sama : Titik. 

Titik itu point. Point itu substansi. Substansi itu sari-pati. Sari-pati itu inti. Inti itu hakikat. Hakikat itu kedalaman terdalam. Kedalaman terdalam itu Hidup yang menghidupkan dan menghidupi kehidupan dengan penghidupan. Hidup yang menghidupkan dan menghidupi kehidupan dengan penghidupan itu dinamakan dengan banyak nama. "Air Hidup itu satu diantara sebutannya. 

Titik itu awal dan juga akhir setiap aksara yang disuratkan. Setiap aksara manakala disuratkan dimulai dengan titik dan diakhiri dengan titik. Titik itu awal, sekaligus akhir. Titik bisa berwujud noktah kecil hingga tak kelihatan, tapi titik juga dapat berwujud besar tak terhingga. Titik bisa mewujud lubang kecil, lubang sedang, hingga lubang hitam besar tak terhingga. Titik bisa berupa bola pingpong, bisa bola tenis. 

Titik juga bisa berupa bola sepak yang dikejar-kejar dengan sepenuh daya, kecerdasan dan kecekatan oleh pemain sepak bola. Bukan untuk dikuasai, tidak buat dimiliki melainkan untuk ditendang kembali hingga bisa pas tepat masuk ke ruang kosong gawang. Titik itu daya energi hidup yang menjadikan kata-kata mengalir dari pikiran ke ujung lidah menjadi frase, kalimat, paragraf, wacana, hingga menjadi buku bahkan kitab. Daya Energi Hidup ini menjadi kata-kata mengandung substansi makna kebenaran yang berguna memuliakan kehidupan bersama manakala dilahirkan dari kecerahan kesadaran dan kebijaksanaan budi. Kata-kata kehilangan makna dan gunanya bagi kehidupan manakala dilahirkan dari kegelapan ego, yang mau menang dan benar sendiri. Cerdas dan bijaklah dengan kata-kata yang terucap maupun tersurat.




(Yustinus Setyanta)

DEMI MASA


Akan datang pada masanya pulang
Masih saja'kah belum berbenah
Disetiap kali waktu kita singgah
Pada waktu yang sudah terarah

Jalan sudah jelas
Dari keyakinan yang tegas
Agar masa jangan sampai tertebas
Sebab detik hanya sekilas

Akan terlindas
Selesaikan tugas-tugas
Cepatlah bergegas
Benahi waktu jangan malas















(Yustinus Setyanta)

SERBA INTERTEKS

"Teks adalah sebuah jaringan kutipan-kutipan yang diambil dari pusat-pusat kebudayaan yang tak terhingga banyaknya.............sebuah ruang multidimensi yang terdapat beraneka ragam tulisan........." (Roland Barthes, 1990)


Jika ada adagium yang menyebut "Tak ada yang baru dibawah matahari", maka istilah "Intertekstualitas" segera dapat disandingkan frasa "yang baru" di situ, tentu merujuk soal orisinalitas. Orisinalitas, dizaman (yang orang sebut) sebagai post-modern ini, justru menjadi problmatis. Justru dibongkar, dan di tempatkan dalam ruang paradoks alias kontradiksi -- sebagaimana juga diskursus postmodernisme itu sendiri (yang selalu kontradiktif dan difinisinya). 
Andai kita bersepakat dengan para pemikir postmodern, semacam Roland Barthes, Franscois lytard, Kristeva dan beberapa yang lain, maka dalam konteks proses produksi teks, mau tak mau, kita pun harus sepakat bahwa tak ada sebuah seni tertulis yang orisinal - terutama jika kata "orisinal" dimaknai sebagai sesuatu yang otonom, steril dari berbagai pengaruh dari luar dirinya. 

Maka, kita bisa meletakan pemahaman bahwa soal "orisinalitas" adalah soal "kreativitas". Dengan menempatkan orisinalitas berbanding lurus dengan kreativitas, maka sesungguhnya, sedang memberi ruang "pengayaan" atau "perluasan" pada proses produksi teks (oleh si pengarang) artinya pengelanaan seorang pengarang ketika melakukan ekplorasi (panggilan) teks, dalam proses menulis, menuangkan gagasan-gagasan, adalah pengelanaan seorang pengembara yang telah dibekali oleh gagasan-gagasan yang terdapat di dalam "tek-tek lain".




Inilah yang oleh Julia Kristeva - pemikir perancis yang mengenalkan istilah "kesaling tergantungan satu teks dengan teks-teks sebelumnya" urusan teks, tidak semata urusan internal dengan yang eksternal. Artinya, menjadi penting peran sebuah teks "lama" untuk kelahiran sebuah teks "baru". Hal semacam ini tidak semata hanya dapat dilihat dari dan dikhususkan untuk proses penciptaan karya sastra saja, tetapi juga dalam konteks dinamika sosial yang lebih luas. Karena, bukankah kini memang sedang berada di dalam dunia/zaman yang serba interteks? Semua yang kita pakai, kita gunakan, kita makam, kita lihat, kita rasakan adalah serba interteks. Serba tak dapat kita raba "Asal muasalnya". Identitas-identitasnya menawarkan keserba-adaan, sekaligus keserba-tak-adaan.

Dunia serba interteks inilah yang memberi pengaruh pada pengarang -- sebagai salah satu bagian dari pengerak dinamika kehidupan sosial - - yang kemudian tentu memberi pula pengaruh dalam proses penciptaan teks. Maka interteks adalah niscaya. Tak dapat dinafikan. Interteks, dengan begitu adalah relasi-relasi yang selalu ada. Selalu dapat ditemukan dalam teks-teks ilmiah, sastra dan sebagainya, selama proses penciptaan teks dilakukan dalam sebuah "ruang dan waktu yang kongkrit". Dan dengan demikian, tentu selama dunia ini masih ada, kan?

Maka apakah tidak lebih afdol jika menerus memaknai orisinalitas dalam pergulatan dinamika yang semacam itu? Memaknai terus menerus relasi-relasi makna dalam pergulatan relasi-relasi teks yang tak pernah usai. Bisa selesai, ketika diantara relasi-relasi itu -- yang boleh jadi akan bersilang-sengkarut dapat ditemukan satu "simpul benang" yang "kongkrit" juga sebuah simpul "makna" yang dapat diberi identitas sebagai sebuah seni tertulis. * (-_-)






(Yustinus Setyanta)