Jumat, 28 Oktober 2016

UX (User Experience)

User Experience (UX) dapat didefinisikan sebagai segala pengalaman yang dialami oleh pengguna saat berinteraksi dengan alat digital. Segala experience atau pengalaman tersebut seperti, interaksi fisik, sensor, emosi dan mental. Atau dengan kata lain, adalah tingkat kepuasan pengguna yang diperoleh ketika mereka berinteraksi dengan produk dengan konteks berbasis teknologi. Secara teori, terdapat enam kriteria dalam menciptakan UX yang baik. Beberapa kriteria tersebut adalah findability, accessibility, desirability, usability, credibility, usefulness.

Findability adalah aspek kemudahan dalam mencari informasi dalam suatu produk digital. Accessibility adalah kriteria kemudahan akses, seperti produk tersebut dapat diakses saat koneksi internet lemah atau dapat diakses saat dibutuhkan, serta dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Accessibility juga termasuk kemudahan akses bagi siapa saja, termasuk penyandang disabilitas. Desirability adalah kriteria dimana ada jaminan bahwa produk tersebut diinginkan karena pengguna merasa senang saat menggunakannya. Usability adalah kriteria kemudahan penggunaan produk, semua kalangan dapat memahami produk dengan mudah. Credibility membahas kriteria kepercayaan pengguna terhadap suatu produk, termasuk keamanan data penggunaan. Usefulness merupakan kriteria adanya jaminan bahwa produk bermanfaat bagi pengguna.

Don Norman, kepala Lab Desain di University of California, San Diego mengatakan “It’s not enough that we build products that function, that are understandable and usable, we also need to build products that bring joy and excitement, pleasure and fun, and yes, beauty to people’s lives” Pernyataan ini menegaskan bahwa pada era sekarang ini, tidaklah cukup menciptakan produk yang berfungsi dan dapat digunakan. Suatu produk juga harus membawa kesan menyenangkan dalam kehidupan masyarakat.

Konsep dasar dari UX adalah pusat perhatian bukanlah berasal dari produk semata, melainkan sangat memperhatikan unsur pengguna/user. UX menjadi hal yang vital karena terkait dengan pengguna yang menjadi objek dari suatu produk. Pada dasarnya, keberadaan UX memberikan banyak manfaat bagi suatu produk aplikasi. Produk yang berbasis UX dapat meningkatkan kualitas suatu produk. Kualitas produk ini juga yang akan memberikan keuntungan dalam kepentingan bisnis. Beberapa manfaat dari UX dilihat dari kepentingan bisnis, antara lain seperti memuaskan customer, meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap developer, dan mampu meningkatkan penjualan customer, serta meningkatkan conversion rate. Conversion rate adalah persentasi perbandingan jumlah visitor atau pengunjung website yang melakukan transaksi dengan total pengunjung keseluruhan.

Dalam pengaplikasian UX terdapat beberapa manfaat dalam dunia digital marketing. Jika suatu produk memiliki desain UX yang baik, tentu pengguna maupun pelanggan akan merasa nyaman dalam menggunakan produk Anda. Hal ini juga bisa menjamin bahwa pelanggan Anda tidak akan mencari produk lain. Penelitian dan desain UX akan menjanjikan solusi terbaik yang kita butuhkan. Jika Anda adalah pengguna awam yang baru menggunakan suatu produk, Anda akan pertama kali menilai dari sisi tampilan. Inilah yang menjadi standar estetika visual. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa produk juga harus memenuhi kebutuhan pengguna dari segi fungsionalitas.

Selain dari sisi dunia digital marketing dan bisnis, terdapat beberapa hal lain mengenai kebermanfaatan UX. Misalnya, aspek UX dapat meningkatkan kinerja pengguna. Tampilan dan desain yang mudah digunakan secara psikologi dapat memberikan kenyamanan pada pengguna dalam menyelesaikan pekerjaan atau kepentingan mereka. Tidak hanya itu, desain yang mudah digunakan memberikan pengguna lebih menghemat waktu dan biaya dalam pengenalan suatu produk. Jika perlu, bahkan diharapkan suatu produk dapat digunakan hanya dalam hitungan detik saja. Beberapa hal tersebut terkait dengan efisiensi dan efektifitas kerja.

Dalam beberapa kesempatan, UX juga memberikan manfaat bagi desainer UX. Desainer UX menjadi terbiasa dengan pengalaman pengguna sebagai objek utama produk, sehingga mereka dapat melihat aspek umum yang harus ada dalam pengembangan desain UX. Selain itu, memperhatikan aspek psikologi pengguna, dari sisi tata letak, komposisi warna, penggunaan teknologi, serta kebutuhan utama pengguna. Desainer UX juga memiliki perspektif yang lebih luas terhadap suatu produk.

Seorang UX desainer juga dituntut untuk mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Salah satunya dengan memahami pengalaman dan kebutuhan pengguna dari suatu produk. Pemahaman kebutuhan dan keinginan ini dapat diperoleh dengan melakukan penelitian kepada pengguna. Hal ini dilakukan selain untuk memahami user, juga dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsi dan desain dari produk. Pemahaman ini terkait unsur budaya dan kebiasaan pengguna. Semakin lebih dalam mengenal pengguna, maka akan semakin menambah kedekatan produk dengan pengguna.

Buku karangan Bob Stokes menjelaskan, terdapat beberapa langkah dalam mengimplementasikan UX. Langkah-langkah tersebut antara lain 1.) Identifikasi kepentingan bisnis, 2.) Lakukan penelitian terhadap pengguna, 3.) membuat struktur dasar arsitektur, 4.) Analisa dan rencanakan desain 5.) desain sitemap, 6.) buat dan kembangkan navigasi, 7.) buat layout, 8.) tambahkan elemen lain yang dibutuhkan. Dari beberapa langkah tersebut diharapkan dapat menciptakan produk yang dicintai penggunanya. Situs TechinAsia, memberikan beberapa tips untuk membuat UX yang baik, seperti kenali pengguna, bantu pengguna mendapatkan manfaat dari produk Anda, lihat produk lain, dan dapatkan feedback dari pengguna.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa User Experience adalah bagian penting dalam pembuatan produk aplikasi. Fokus kepada pengguna menjadi nilai lebih bagi UX. Berbagai kebermanfaatan, seperti meningkatkan kualitas produk, meningkatkan efektivitas dan efisiensi produk, serta memberikan keuntungan bagi bisnis yang dijalankan. Aspek lain yang penting dalam membangun desain UX yang baik adalah penelitian. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan cara pandang pengguna terhadap produk yang dikembangkan.





UX (User Experience)
Sedangkan UX fokus bagaimana merasakan pengalaman dari sebuah produk dilihat dari antarmuka pengguna. UX desainer harus mengeksplorasi lebih dalam bagaimana memecahkan masalah spesifik seorang pengguna. Tanggung jawab seorang UX desainer adalah memastikan bahwa setiap langkah demi langkah berjalan dengan logis dan jelas. Salah satu hal yang harus dipahami UX desainer ialah harus memahami betul bagaimana kebiasaan dari pengguna, dengan mengindentifikasi kebiasaan verbal dan non-verbal pengguna. Contohnya seorang UX desainer menempatkan tombol menu, memberikan pilihan menu untuk masuk ke tampilan berikutnya, atau menempatkan tombol yang berguna seperti sharing, read later, pin jika dalam sebuah apilkasi news reader.

- Contoh Sederhana Memahami UX

Masih banyak yang bingung soal UX, sebenarnya memahami UX itu mudah, misal sebagai contoh, kalo anda datang ke sebuah restoran, setiba di restoran disambut dengan ramah, suasana restorannya nyaman, bersih, makanannya enak, porsi makanan yang disajikan mengenyangkan perut, dan pada saat keluar restoran anda merasa bahwa anda mendapatkan pengalaman yang mengesankan saat berada di restoran tadi, sampai disitu berarti UX restoran itu berhasil.
~ Dalam hati tertanam bahwa anda suka dengan restoran tadi dan niat untuk kembali lagi, kalau sudah begitu restoran tadi dijamin akan menuai kesuksesan












(Yustinus Setyanta)

Minggu, 23 Oktober 2016

DIGITAL TRASFORMASI

Bagaimana perubahan pekerjaan masa depan?
5 juta pekerjaan beresiko karena penggantian entri pada kapasitas penuh di pasar tenaga kerja, industri dan tidak, robot dan sistem kecerdasan buatan. Peringatan terbaru datang dari "The Future of Jobs", yang disajikan dalam Forum Ekonomi Dunia terakhir di Davos, menurut yang lima tahun ke depan akan sangat penting untuk bekerja seperti yang kita selalu tahu.

Ini bukan pertama kalinya bahwa kita berbicara tentang kemungkinan seperti itu, tapi mungkin ini pertama kalinya Anda, juga karena transformasi digital, ini prediksi futuristik adalah tanah yang cocok untuk refleksi, di luar alarmism tersebut. Menurut OECD dalam periode 2015-2020 yang disebut revolusi industri keempat, berdasarkan kecerdasan buatan, robotika, cetak 3D, akan menghancurkan 7,1 juta pekerjaan, dibandingkan dengan 2 juta baru.

Apa yang pasti adalah bahwa pekerjaan berubah karena besarnya kegunaan teknologi dan digital: sedini 2013 studi secara luas dikutip dari Oxford University memperkirakan bahwa, dalam 20 tahun, setengah dari pekerjaan yang ada saat ini di Amerika Serikat akan hilang.

WEF telah menambahkan elemen lain untuk diskusi, yang merupakan kecepatan ekstrim di mana transformasi digital dalam berbagai bentuk, dari inovasi teknologi untuk berlalunya produk dan proses, adalah memperpendek siklus hidup pengetahuan yang diperlukan untuk banyak bekerja jika keterampilan dan keahlian memungkinkan pekerja untuk melakukan tugas mereka selama bertahun-tahun, kecepatan inovasi akan cenderung mempercepat usang keterampilan, dengan dampak besar tidak begitu banyak pada tingkat pekerjaan, seperti pada jenis keterampilan yang akan diakuisisi untuk menghadapi perubahan.

Ini bukan skenario yang harus selalu waspada. Menurut laporan semua tergantung pada bagaimana perusahaan dan negara-negara bergerak menemani perubahan: memang benar bahwa banyak pekerjaan akan diganti tetapi juga benar bahwa ini akan berarti mampu untuk "membebaskan" dan melatih para profesional yang baru, dengan manfaat bagi perusahaan tetapi juga bagi para pekerja. Keseluruhan manfaat dari transformasi digital akan diterjemahkan ke dalam keuntungan terhadap kerugian, seperti ditunjukkan di atas, 2 juta pekerjaan yang berhubungan dengan dunia IT, matematika, arsitektur dan rekayasa, tetapi juga statistik dan analisis data yang besar.





PERAN KETERAMPILAN

Wajib, maka, bahwa perusahaan-perusahaan dan PA harus mengejar sebagai pertanyaan segera pada mengatasi transformasi digital bahkan (terutama?) Dalam hal yang memperoleh keterampilan.

Skenario pada saat itu, bukan yang paling meyakinkan: menurut Observatorium dari Keterampilan Digital - dilakukan oleh AICA, Assinform, Assintel dan Assinter Italia dan dipromosikan oleh Badan Italia Digital - keterampilan digital, di Italia, telah menyebar tambal sulam: dari 37% untuk PA lokal untuk 73% untuk perusahaan teknologi. Dan ada sedikit pelatihan internal, rata-rata 6,2 hari per tahun di perusahaan ICT, 4 di PA dan hanya 3 di perusahaan pengguna. Hilang, maka ketika datang ke karir akademis dalam kaitannya dengan dunia kerja digital, berbagi jalan dan keterampilan yang melayani perusahaan paling inovatif.

Saya juga mengklaim data dari HR Inovasi Praktek dari School of Management dari Politecnico di Milano bahwa perusahaan Italia mencari "Kemampuan Digital", profesi baru dan keterampilan terbaik dapat menafsirkan peluang baru dari transformasi balik digital perhatian khusus untuk profil eCRM & Profiling Manager, Marketing Manager Digital dan Chief Innovation Officer, bukan tanpa kesulitan untuk menemukan mereka dalam angkatan kerja atau di pasar.








(Yustinus Setyanta)

Jumat, 21 Oktober 2016

PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS NANOKOMPOSIT PIEZOELEKTRIK




Tim Profesor Keon Jae Lee dari Departemen Materials Science and Engineering, KAIST, Korea Selatan telah mengembangkan bentuk baru dari teknologi nanogenerator dengan biaya rendah, dengan menggunakan nanopartikel keramik piezoelektrik. 

Piezoelektrik efek berbasis teknologi nanogenerator bekerja dengan cara mengkonversi sumber energi yang bebas polusi, seperti energy getaran dan mekanik dari angin dan ombak. Penemuan ini menggambarkan peluang dan minat yang besar dalam bidang teknologi energy harvesting generasi mendatang. Namun, teknologi nanogenerator ini sebelumnya memiliki keterbatasan karena prosesnya rumit, biaya tinggi, dan ukuran yang terbatas.

Baru-baru ini, tim peneliti Prof Lee telah mengembangkan sebuah nanogenerator berbasis nanokomposit yang berhasil mengatasi pembatasan kritis pada nanogenerator sebelumnya dan berhasil membangun sistem self-powered yang lebih sederhana, murah, dan berskala besar. Tim ini memproduksi nanokomposit piezoelektrik dengan cara mencampur nanopartikel piezoelektrik dengan nanomaterial berbasis karbon (karbon nanotube dan reduksi oksida graphene) dalam matriks polydimethylsiloxane (PDMS) dan fabrikasi generator nanokomposit dengan proses sederhana yakni dengan metode spin-casting atau bar-coating. 

Prof Zong Lin Wang dari Georgia Institute and Technology, yang merupakan penemu teknologi nanogenerator mengatakan bahwa: “ini merupakan hasil penelitian yang pertama kali memperkenalkan sebuah partikel nanokomposit ke dalam sistem energy self-powered, dan ini dapat memperluas kelayakan penggunaan nanogenerator bagi para pengguna elektronik dan sensor jaringan dimanapun.”

Sbr : Energy Harvesting and Storage for Electronic

*******************************************

- Sebuah tekanan bisa menjadi energi, itulah yang disebut dengan piezoelektrik
Energi merupakan isu yang krusial. Kebutuhan energi akan selalu mengalami peningkatan, namun di sisi lain, pasokan energi (yang masih didominasi oleh energi fosil) mengalami penurunan. Tidak imbangnya demand dan supply energi membuat pengembangan energi alternatif selain energi fosil menjadi sangat penting. Ada dua jenis energi alternatif yang dapat dimanfaatkan, yaitu renewable energy dan waste energy. Pada riset, ini dilakukan penelitian dan perancangan sistem untuk memanfaatkan waste energy berupa energi kinetik kendaraan bermotor.

Piezoelektrik merupakan material kristal yang bisa menghasilkan listrik saat mengalami kompresi atau vibrasi. Sifat material piezoelektrik ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber energi alternatif. Pada riset ini, dilakukan peracangan polisi tidur piezoelektrik pemanen energi. Akan dilakukan perancangan dan uji coba sistem untuk mendapatkan desain yang paling optimal dari segi sistem mekanik, kantilever, harvesting energy dan penyimpanannya.

Geothermal

Geothermal Energi datang dari bumi kulit keras yang berasal dari hasil pembentukan planet ( 20%) dan dari pelapukan radioaktif mineral ( 80%).Energi yang tersedia dari bumi kulit keras Dan mantel kira-kira sepadan dengan itu energi matahari. Geothermal Listrik adalah listrik diturunkan dari geothermal energi yang menggunakan teknologi seperti superheater, menyiarkan tenaga uap dan pembangkit tenaga listrik siklus biner. Geothermal yang pertama Pembangkit listrik telah dibangun pada Landrello, Italia. Lain negara-negara yang mempunyai geothermal pembangkit listrik adalah Jepang, Islandia, negara Pilipina dan Amerika Serikat. Di Islandia, Geothermal Energi digunakan untuk listrik dan memanaskan.

Kemajuan yang ada dalam peradaban manusia membutuhkan adanya sumber energy. Peningkatan besar di dalam produksi energy, terutama dari sumber dapat diperbaharui, sangat diharapkan ada untuk mengubah pola kehidupan manusia yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Daya nuklir, sel matahari sangat efisien dan kemampuan untuk menghasilkan energy Energi dari angin dan laut adalah di antara berbagai hal berjanji. Tetapi terobosan penting sangat diperlukan untuk ini membantu hal ini menjadi kenyataan karena hal ini sangat memerlukan material baru yang luar biasa.

Indonesia juga merupakan Negara yang masih memiliki adiksi terhadap bahan bakar fosil dan juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Persediaan minyak bumi yang dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30 tahun, dan batu bara 50 tahun lagi. (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008).

Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern. Bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan sebuah peralatan dan teknologi yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Hal ini menjadikan bahwa listrik menjadi sebuah bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam aktivitas manusia (Fauzi, 2009).

Saat ini, pembangkit energi listrik masih disokong oleh bahan bakar fosil. Pada tahun 2007, menteri energi dan sumber daya mineral menyatakan bahwa persediaan minyak bumi yang dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30 tahun, dan batu bara 50 tahun lagi (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008). Sejak beberapa tahun terakhir ini, para ahli mulai merubah pendapatnya tentang pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia. Telah timbul kesadaran bahwa sumber bahan bakar fosil yang selama ini merupakan sumber energi andalan akan terancam habis dalam beberapa tahun kedepan. Untuk itu, pemanfaatan sumber –sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan harus senantiasa diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis energi yang semakin terasa dampaknya saat ini.

Untuk mengatasi krisis energi fosil dan mendukung pengurangan pemanasan global, maka telah dilakukan penghematan, pemberdayaan energi fosil yang masih banyak cadangannya seperti batu bara, dan mencari berbagai energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang banyak dikembangkan saat ini adalah teknologi Piezoelektrik, hal ini dikarenakan Piezoelektrik tidak memiliki zat buang sehingga tidak mencemari lingkungan hidup, sumbernya tersedia sangat melimpah, dan mudah untuk diimplementasikan.

Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan electric yang bermakna energi listrik, sehingga efek piezoelektrik terjadi dikarenakan medan listrik yang terbentuk karena material dikenai tekanan mekanik. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880-an oleh Jacques dan Pierre Curie.

Piezoelektrik didefenisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan tegangan listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan atau regangan. Piezoelektrik adalah suatu efek yang reversibel, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) yaitu produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect) yaitu produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik yang menghasilkan perubahan dimensi (Triwahyuni, 2010).

Pemanfaatan bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial yang cukup besar sehingga banyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi. Piezoelektrik sudah mulai digunakan di Jepang, tepatnya di stasiun kereta api listrik East Japan Railway Company (JR East) sebagai alternatif energi sistem ticketing, display keberangkatan, dan lampu penerangan. Pengaplikasian piezoelektrik tersebut dimisalkan jika satu langkah tekanan kaki yang dapat menyalakan lampu dengan daya 60 Watt selama satu detik, maka dengan sedikit perhitungan manajemen JR East Station yakin bahwa dengan lantai yang efektif diinjak sebesar 25 meter kuadrat maka akan menghasilkan daya sebesar 1400 kW. Energi ini dapat menjalankan satu buah kereta listrik (Saputri, 2011)

Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik) tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik yang berarti memeras atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik merupakan akibat dari efek piezoelektrik.

Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel selkristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1–100 pico coloumb/Newton.

Tekanan yang mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan listrik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik).

Barium titanate dan zirconate titanate merupakan material piezoelektrik buatan manusia. Di alam ada banyak material alami yang dapat memberikan efek piezoelektrik, seperti berlinite, kuarsa, turmalin, dan garam rossel. Material jenis ini antara lain yaitu lapisan tipis rhombohedral lead zirconium titanate (PZT) sebagai actuator untuk MEMS, lapisan tipis aluminium nitride (AIN) sebagai filterfr atau resonantor (orde GHZ) berbasis efek surface acoustic wave (SAW), komposit piezoelektrik seperti serbuk keramik PTCa yang didispersikan dalam epoxy digunakan sebagai actuator pembalik (listrik menjadi energy mekanik).

Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya,jika medan listrik diterapkan maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis.

Gambar diatas merupakan pengaruh arah dan dimensi piezoelektrik

Tekanan mekanik yang dikenai dari kristal tersebut berupa tegangan (stress) selama terjadinya deformasi yang mengenai material kristal piezo maka akan menghasilkan listrik.



Gambar. Piezoelektrik

Kristal piezoelektrik bedasdarkan pengelompokan bahan gabungan merupakan sebuah keramik. Keramik merupakan campuran yang terdiri dari unsur-unsur logam dan bukan logam. Setiap bahan dari kermaik ini memiliki ciri kekerasan dan kerapuhan, selain itu keramik ini memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat.

Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk :

• kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.

• Tahan korosi

• Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor

• Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik

• Keras dan kuat, namun rapuh.

Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi bahan keramik dapat dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada.
Sifat Termal

Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut. Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya. Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi. Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas yang buruk. Mekanisme penghantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi.
Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang angkasa. Hampir semua permukaan pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari serat silika amorf. Titik leleh aluminium adalah 660 0C. Ubin menjaga suhu tabung pesawat yang terbuat dari Al pada atau di bawah 175 0C, walaupun eksterior pesawat mencapai 1400 0C.
Sifat Optik

Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas terfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.
Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah distorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi, sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.

Seperti dalam atom elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-tingkat energi tertentu. Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai dengan pemancaran radiasi elektromagnetik. Dalam padatan elektron yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital dalam pita valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi. Gap antara pita valensi dan pita konduksi disebut gap energi. Bila range energi cahaya tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di daerah ini akan mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak transparan dan berwarna. Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi komponen cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna kuning-oranye. Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi dalam selang waktu yang pendek disebut flouresensi, bila didalam selang waktu yang lebih panjang disebut fosforisensi. Hamburan cahaya internal dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque.
Banyak aplikasi memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab, dan objek-objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan semikonduktor seperti GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED dalam alat-alat elektronik. Keramik fluoresensi dan fosforisensi digunakan dalam lampu-lampu listrik dan layar-layar tv. Akhirnya serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan data komputer yang didasarkan atas refleksi internal total sinyal cahaya.

Sebagai bentuk kristal, atom-atom dari kristal piezo mengatur diri secara teratur dan berulang dalam pola 3 dimensi. Pola teratur dalam jangkau panjang yang menyangkut puluhan jarak atom dihasilkan kordinasi bahan, yang menentukan bentuk luar dari kristal sepertinya kuarsa memiliki bentuk permukaan bintang enam bunga salju.

Fasa dari kristal piezo elektrik yang dikategorikan sebagai keramik ini merupakan sebuah kristalin. Piezoelektrik adalah salah satu sifat elektron magnetik keramik. Beberapa dari jenis kristal keramik tidak memiliki simetri dan memiliki pengaruh ion. Adanya pusat muatan positif dan negatif yang tidak identic mengakibatkan setiap sel satuannya berperan sebagai dwikutub listrik kecil dengan ujung postif negatif.

Pengarahan momen dwikutub dari sel–sel satuan yang menghasilkan polarisasi, yaitu muatan positif berhimpun pada salah satu sisi kristal dan muatan negatif berhimpun pada ujung lainnya.

Piezoelektrik juga memiliki sifat reversibel, dimana sifat reversibel yang dimiliki oleh piezoelektrik dapat dijelaskan sebagai berikut. Di dalam sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrk negatif terpisah namun terdistribusi simetris sehingga kristal keseluruhan secara elektris bersifat netral. Ketika diterapkan stress (tekanan), maka distribusi muatan yang simetris akan terganggu sehingga muatan menjadi tidak simetris lagi, dan muatan yang tidak simetris inilah yang menimbulkan medan listrik

Sebaliknya, ketika medan listrik diterapkan pada material piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik yang menyebabkan material berubah dimensi (struktur kristalnya dari kubik menjadi tetragonal atau rhombohedral). Peristiwa ini dikarenakan pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul ini mengakibatkan material berubah dimensi.

Demikian sekilas mengenai energi PIEZOELEKTRIK



(Yustinus Setyanta)

Rabu, 19 Oktober 2016

MASIH BELUM APA-APA



















Ini masih belum apa - apa 
hanya sekedar karya biasa, 
jauh dari kata luar biasa, 
bahkan bukan apa - apa.

Semua orang berkata, 
waow...ini luar biasa, 
tapi di luar sana, 
banyak karya lebih dari luar biasa.

Aku tak ingin besar kepala, 
mungkin orang lain hanya berkata, 
“ini karya luar biasa” 
tapi tersadar, ini masih belum apa-apa.

Masih belum apa - apa, 
biar saja, 
waktu yang akan mengajariku tentang semua, 
agar karya ini semakin luar biasa

: Mari kita tingkatkan karya






(Yustinus Setyanta)

Selasa, 18 Oktober 2016

PADA MATA BERNYAWA.

Pada mata bernyawa ada tanya 
Pada mata bernyawa ada kata 
Pada mata bernyawa ada isyarat 
Pada mata bernyawa ada syahwat

Dari sorot sepasang mata ada tawa
Dari sorot sepasang mata ada lara 
Dari sorot sepasang mata ada bahagia 
Dari sorot sepasang mata ada duka

Pada sepasang mata tampak suka 
Pada sepasang mata tampak luka
Pada sepasang mata tampak dusta
Pada sepasang mata tampak nestapa

Pada sepasang mata ada bulat hitam-putih budar 
Pada sepasang mata ada kejujuran memancar
Dari sorot mata ada bohong 
Dari sorot mata ada tatapan kosong

Pada sepasang mata tampak ada benci 
Pada sepasang mata tampak ada puji
Pada sepasang mata tampak ada murka
Pada sepasang mata tampak ada cinta

Dalam sepasang mata berjuta cerita 
Dalam sepasang mata perekam jejak-jejak dunia 
Dalam sepasang mata ada asa 
Dalam sepasang mata mengundang rasa 

Dalam sepasang mata tersirat aneka bahasa
Meski tanpa bahana mengandung makna 
Pada sepasang mata yang bernyawa 
Menyampaikan pesan tanpa harus lewat kata dan suara




























(Yustinus Setyanta)







Jumat, 14 Oktober 2016

PRINSIP

"Kamu tak punya prinsip!" kata teman-teman di komunitasnya kepada Ida, hanya karena Ida selalu kritis memandang setiap persoalan yang didiskusikan di komunitasnya. 




Apa itu prinsip? :

Dalam KBBI, kata "prinsip" berarti asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya. Hal ini lantas berarti bahwa orang yang punya prinsip adalah orang yang berpikir dan berlaku berdasarkan kebenaran yang ia anut. 

Di dunia politik nyata terjadi seseorang mendukung tokoh publik tertentu, entah sebagai gubernur entah sebagai presiden, dst. Nah, sering terjadi seseorang yang mendukung sang tokoh melupakan prinsip kebenaran yang ia anut. Misalnya Alex merasa emosi dan tersinggung ketika rekannya Ida yang mengkritik tokoh publik panutannya. Apalagi Ida sebelumnya juga sejalan mendukung sang tokoh tersebut. Alex pun langsung mengatakan bahwa Ida tak punya prinsip. Belum tentu Ida tak punya prinsip. Bahkan sebetulnya si Alex lah yang tidak punya prinsip. Lho kok bisa? Pertanyaannya sangat sederhana: Adakah jaminan bahwa tokoh publik panutan Alex pasti benar dan bisa dijadaikan sebagai acuan kebenaran? 


.


Tentu saja tidak. Bahwa tindakan dan pemikirannya bisa dijadikan acuan.. mungkin saja. Tetapi sifatnya selalu temporal dan parsial. Sebab, terutama dalam kasus politik, besar kemungkinan bahwa sang idola tadi justru melakukan kesalahan. Jadi, kalau "prinsip" dihitung berdasarkan loyalitas pada tokoh panutan, maka Anda salah. Sebab prinsip akan terasa sempit maknanya bila hanya dikaitkan dengan loyalitas. Sebab loyalitas tak sepenuhnya berkaitan dengan kebenaran. Lain dengan prinsip yang bertautan langsung dengan kebenaran yang kita anut. Maka, karena berpegang pada prinsipnya, seseorang tak mudah ikut atau melawan arus. Ia hanya mengikuti kebenaran yang dianutnya, yakni suara hatinya, dan bukan pada loyalitas pada tokoh panutannya. Lagi, harus kita ingat bahwa orang yang berpegang pada prinsip tak lantas berarti tak loyal. Bisa jadi ia lebih loyal tetapi dengan caranya yang kritis; apalagi sikap kritisnya tadi justru demi memperbaiki sang tokoh panutan. Orang seperti inilah yang punya prinsip, karena ia loyal pada kebenaran yang dianutnya, dan bukan pada tokoh panutannya atau atasannya sekalipun. 

Sebab orang yang punya loyalitas belum tentu punya prinsip; tetapi sebaliknya, orang yang punya prinsip pasti memiliki loyalitas. 

Di dunia politik orang-orang yang punya prinsip-lah yang dibutuhkan., bukan penggagum buta yang kelak bisa menjadi penjilat. 

Maka, di dunia politik, janganlah sesekali menuduh orang lain sebagai orang yang tak punya prinsip hanya karena ia kritis. Terlepas dari itu setiap orang juga mempunyai prinsip-nya masimg-masimg, dan kita saling mengharagai.












(Yustinus Setyanta)

Sabtu, 08 Oktober 2016

DIBUTUHKAN ATAU TAK TERGANTIKAN



Mungkin tak ada pegawai yang tak tergantikan (irreplaceable). Namun, Anda bisa menjadi salah satu yang dibutuhkan atau harus ada (indispensable). Ada perbedaan dasar pada keduanya, tetapi mana yang lebih baik?

Alkiisah petinggi Google yang pindah ke Yahoo menggambarkan sosok indispensable. 

Marissa Mayer, President dan CEO Yahoo, semakin dikenal di dunia teknologi setelah berhasil membesarkan Google. Ia termasuk salah satu orang penting di Yahoo. Marissa pernah menduduki berbagai posisi dan bertanggung jawab atas pengembangan berbagai produk Google. Salah satunya layanan Google Search.

Banyak orang mengagumi kerja Mayer, salah satunya Chairman Google Eric Schmidth. "Saya sudah bekerja dengannya beberapa tahun dan dia adalah perempuan hebat, sangat inovatif, dan perfeksionis," puji Eric.

Di tengah kesuksesannya membesarkan Google, ia mendapat tawaran pindah ke Yahoo, perusahaan kompetitor yang saat itu pamornya sedang turun. Tak disangka, ia menerima tantangan itu.

Gaya kepemimpinan Mayer dipercaya dapat membenahi Yahoo. Di Google, Mayer terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang inspiratif. Menurut Carmine Gallo, penulis buku The Presentation Secrets of Steve Jobs, Mayer memiliki tiga ciri pemimpin yang berkualitas. Dia memiliki passion terhadap pekerjaannya, persuasif, dan mampu memotivasi timnya.




- Dibutuhkan:

Multiperan; menjadi seseorang yang dibutuhkan berarti kita mampu memberikan dampak besar di mana pun kita berada. Ini lebih dari sekadar karakteristik seseorang, tetapi merupakan kombinasi dari cara pandang sekaligus keahlian yang dimilikinya.

Orang yang dibutuhkan umumnya mampu menangani berbagai macam proyek, menjalankan peran apa pun dengan baik, berani menghadapi setiap tantangan, serta dengan mudah membuat segalanya berjalan baik dan lancar. Ia seakan tahu apa yang harus dilakukan dan mampu memanfaatkan setiap skill yang dimilikinya.

- Tak Tergantikan

Sedangkan menjadi tak tergantikan justru sebaliknya. Biasanya, orang tipe ini cenderung menyimpan ilmu dan keterampilan, dan berbagai informasi lainnya hanya untuk dirinya sendiri. Dia enggan membaginya dengan rekan kerja lain karena merasa terancam posisinya akan tersingkir. Padahal, sebenarnya ini adalah langkah yang salah.

Coba pikirkan kembali, jika posisi Anda tak tergantikan, ini berarti memperkecil kesempatan untuk mendapatkan promosi. Kesempatan mengembangkan karier di perusahaan lain pun bisa mandek. Namun, menjadi indispensable membuat Anda punya kesempatan besar untuk memajukan karier.






(Yustinus Setyanta)

Minggu, 02 Oktober 2016

KAMA

Melalui gunung aku tahu cara merenung 
Lewat lembah aku diajari cara merendah 
Dan angin terus berhembus, megelus segala yang aus 
Seolah membimbing bagaimana cara mencintai dengan tulus

Agar bisa diam aku mengkaji kepada bebatuan 
Yang senantiasa sibuk menegaskan kesenyapan 
Untuk memahami nyala aku berguru pada cahaya 
Yang tak henti-henti mengintai gelap-gulita

Bagaimana cinta ini hendak aku jelaskan 
Jika langit mewartakan ketinggian 
Laut mengabarkan kedalaman 
Dan samudra menandai keluasan

Setia kali aku menghadapi puisi 
Aku ingat dirimu yang menyimpan ketabahan bumi 
Setiap kali aku ditantang untuk menggubah madah 
Aku ingat dirimu yang mengandung kesabaran tanah

Setiap kali aku ingin menghadang syair 
Aku ingat dirimu yang menampung ketenagan air 
Setiap kali aku mau menyongsong sajak 
Aku ingat dirimu yang merawat keluwesan ombak

Setiap kali aku hendak menyambut kidung 
Aku ingat dirimu yang setia memiara kicau burung 
Detak sang penyair terus berdesir 
Dari semenjak hadir hingga detak akhir






















(Yustinus Setyanta)

SMART CITY

Kota cerdas (smart city) tumbuh menjadi kecenderungan baru, bahkan mungkin mode. Istilah ini begitu memukau banyak pejabat publik yang ingin kotanya tampak cerdas. Dengan ruang tertentu, yang peranti teknologinya mengintegrasikan beragam jenis aplikasi, seorang walikota dapat memantau apa yang terjadi di wilayahnya: kemacetan, harga cabe dan sapi, banjir lokal karena curah hujan yang tinggi, berapa penghasilan daerah yang terhimpun, hingga berapa bayi yang lahir pada hari ini. 

Begitu banyak data hadir di hadapan walikota. Melalui beragam aplikasi, ia dapat melihat situasi kotanya dan mengetahui keluhan warganya dari layar digital yang datanya tersaji secara cepat. Para pejabat publik terpesona oleh daya pikat platform kota cerdas yang berpotensi membuat pengelolaan kota jadi lebih efektif dan efisien. Pemakaian lampu jalan dapat dipantau dan dikendalikan dari ruang yang sejuk agar pemakaian energinya optimal. Banyak orang berpikir, semakin banyak informasi yang diterima, semakin membuat masyarakat bergerak lebih efektif dan efisien. Banyak pula orang beranggapan, dengan memakai berbagai peranti teknologi dan aplikasi digital berarti sudah melakukan transformasi digital.


 

Dalam hemat saya, ada titik-titik krusial yang dilewati dalam cara berpikir seperti itu, seakan-akan efisiensi dan efektivitas pasti dicapai dan seolah-olah transformasi digital sudah terjadi. Kota cerdas memang dirancang untuk menjadikan pengelolaan wilayah kota jadi lebih efisien dan efektif. Sebagian urusan dapat dijalankan secara otomatis, tapi di dalamnya tetap diperlukan keputusan-keputusan. Jika terjadi banjir di satu lokasi, informasi segera sampai ke ruang pengendali di kantor walikota. Tapi ini tidak berarti bahwa banjir di lokasi itu segera teratasi, yakni jika pengambil keputusan tidak mengerti apa yang harus dilakukan ketika informasi itu sampai di tangannya. Bila semua urusan terintegrasi dan berjalan otomatis, mungkin saja pintu air langsung terbuka untuk menampung kelebihan debit air di jalanan—tapi, dalam praktik, tidak semua urusan ditangani oleh mesin.





Data digital yang dihimpun dari berbagai peranti seperti media sosial, sensor-sensor, kamera pantau CCTV, dsb dapat diambil value-nya melalui aktivitas analitik. Wawasan (insights) yang didapat bisa menjadi bahan pertimbangan bagi aparat untuk mengambil keputusan. Namun, jika tidak ditindaklanjuti dengan tindakan, ya mubazir saja. Artinya, banjir tetap ada, sampah tetap menumpuk, jalanan tetap macet, pemakaian listrik tetap boros, serta kualitas lingkungan makin menurun. Efisiensi dan efektivitas dapat dicapai bila pejabat publik cepat membuat keputusan dan mengerahkan sumber daya yang jadi wewenangnya untuk mengatasi banjir sebelum bertambah parah atau meluas. Namun, efisiensi dan efektivitas bukanlah sesuatu yang otomatis dicapai dengan dipasangnya berbagai peranti dan aplikasi digital. Ini baru satu langkah, dan dibutuhkan langkah berikutnya: kemampuan membaca data (data scientist berperan di sini), membuat kesimpulan, mengambil keputusan, hingga mengerahkan sumber daya untuk mengatasi persoalan yang tiba-tiba terjadi. Peranti dan aplikasi yang ada di dalam control room yang canggih dan sangat nyaman itu tidak akan banyak bermanfaat bila pejabat publik lamban memahami data dan informasi, gamang mengambil keputusan, dan tidak cukup cergas dalam mengerahkan sumber daya yang di bawah wewenangnya. Katakanlah kemacetan tiba-tiba begitu parah di suatu tempat; kondisinya terlihat jelas di ruang kendali, tapi jika cara mengatasinya terkendala birokrasi, kemacetan itu baru akan teratasi beberapa puluh menit kemudian. 

Pada akhirnya, peranti dan aplikasi kota cerdas hanyalah sarana untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Memakai peranti digital yang canggih sekalipun belum bermakna telah melakukan transformasi digital. Transformasi harus dimulai dari mengubah cara berpikir dan memandang persoalan atau tantangan, bagaimana memutuskan dan menanganinya, dan bagaimana mengerahkan sumber daya untuk mengatasinya. Teknologi adalah sarana agar keputusan yang tepat dapat diambil dengan cepat, serta ditindaklanjuti dengan aksi yang cepat dan tepat.

 Banyak harapan ditujukan pada penerapan konsep kota cerdas, seperti perbaikan pengelolaan sumber daya, peningkatan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, perbaikan kualitas hidup dan lingkungan, maupun meningatkan transparansi dalam pengelolaan wilayah. Tapi, sekali lagi, peranti teknologi dan aplikasi kota cerdas hanyalah sarana. Ia bermanfaat atau tidak untuk mencapai berbagai tujuan mulia bagi masyarakat itu, berpulang kembali bagaimana pejabat publik dan perangkatnya dalam memakai konsep ini. Pengalaman e-KTP memberi pelajaran menarik: salah satu tujuannya ialah agar pembuatan KTP berlangsung lebih cepat, tersedianya satu KTP bagi satu orang, serta data yang terintigrasi dan tidak ada duplikasi, tapi dalam kenyataan membuat e-KTP justru lebih lambat dibanding KTP non-elektronik sebelumnya. Jangan sampai, kota cerdas hanya menjadi sekedar ‘gaya hidup’ yang diikuti para pejabat publik agar pengelolaan kotanya jadi terlihat keren, namun prakteknya tidak berubah secara mendasar. ***






(Yustinus Setyanta)

RINAI, Ai



Ai, masihkah kau menyukai rinai hujan? 
Rinai yang barangkali kau tunggu beberapa waktu dalam musim yang lain. 
Rinai yang meneduhkanmu, yang karena kau suka kemudian rela menunggunya.
Rinai yang menyejukanmu, Ai

Hujan juga yang katamu lebih romantis bak manis wajah kekasihmu. 
Dan di antara rinai yang mengurai percikan air dari langit, bait dan sajak yang lahir pun ikut mengurai waktu yang lama. 
Hujan dan memori kadang menjadi sama, Ai. 
Sama-sama tipis mengulas dan menggilas ingatan tentang masa lalu.
Itu karena rinainya yang kadang-kadang mencumbui imaginasimu dengan ingatan tentang hal yang lalu.

Entah itu sebatas gerimis atau bukan, hujan tetaplah hujan, Ai. 
Hujan dan gerimis tetaplah prasa yang itu, dia bukan ombak dengan basah miliknya yang khas. 
Ombak yang sering aku persepsikan dan persepsikan di sampingmu sebagai bentuk ketulusan gerak pada sesuatu yang diam. 
Yang dengan sapaan tulusnya dan tanpa perlu jawab pasir, dia mengurai basah setiap kali pesisir mengering. Ombak juga yang kataku menarik saat jingga senja dan surya yang menutup. 
Ah itu aku saja, bukan kau dengan rinai hujanmu itu, Ai.




Dan soal rasa, masihkan sekarang rasamu tentang hujan itu sama? 
Masihkah rinai miliknya memberimu rasa yang sama? 
Meski waktu dan dekapannya tak lagi sama, masihkah itu kau persepsikan dengan sama?
Sama, saat-saat bersama.

Ai, akankah kau menyukai pengurai ingatan sekalipun itu bukan dengan rinai hujan? 
Karena Ai, hujan itu terkadang tidak menarik jika kau nikmati dengan rima yang berbeda. 
Dengan tergesa dan tanpa ingatan yang tergilas kenangan, hujan hanya air yang mengguyur dan membasahi. Atau kalau kau membencinya, dia hanya datang untuk mengurai senja yang semburat jingga menjadi pekat.

Ai, akankah kau bilang yang lain saat rinaimu reda, dan saat itu kau risau pada basah hujan yang mulai mengering, atau tetap dengan kerelaanmu menunggu dengan katamu yang ini: ”Kau tinggal lebih lama, di sini bersamaku mengurai sejuk. Tentu itu karena aku masih butuh kecup, dekap, dan cumbumu yang basah.”  
Begitukah juga kah dengan hatimu, Ai. Sesejuk, Ai







(Yustinus Setyanta)