Senin, 30 Maret 2015

ANGIN MALAM

Tatkala di Taman Getsemani, Gusti Yesus menyendiri dan berdoa. Tidak jauh dari-Nya, ketiga murid yang dipesan untuk menemaniNya berdoa ternyata tertidur pulas. Dua kali Dia terpaksa membangunkan mereka, namun mereka senantiasa kembali tertidur. Akhirnya hanya angin malam yang menemani Dia dalam doa.

Entah berapa kali Dia membangunkan aku untuk juga terjaga dalam doa. Namun selalu saja aku kembali dan kembali tertidur lalapditengah kilauan gemerlapnya dunia. Bukan hanya ragaku yang tertidur tetapi jiwaku ikut tertidur. Jika angin malam menjadi teman bagi Dia dalam doa, maka angin malam menjadi 'nina bobo' yang terus membuatku terlena dalam tidur.






















(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar