Dalam bacaan Injil Lukas 23 : 35-34 ini mengajak kita sebagai umat kristiani untuk merenungkan kembali makna Yesus sebagai Raja. Kita di ajak untuk menyingkirkan pandangan sosok raja pada umumnya yang bergelimang harta, bermahkota emas permata, yang di elu-elu rakyatnya karena kemenangan atas musuh-musuhnya. Yang di alami Yesus adalah senbaliknya, Injil Lukas memperlihatkan kepada kita bagaimana Yesus mengalami penolakan, penderitaan penghinaan, olok-olok, dan akhirnya penyaliban. Dan mahkota yang dikenakan di kepala-Nya adalah mahkota duri, bukan mahkota emas permata. Yang di dengarkan-Nya bukanlah sorak-sorai yang memuji-muji nama-Nya, melainkan penghinaan dan cercaan. Yesus dengan bilur-bilur luka-Nya tergabtung di salib, namun ia tetap memperhatikan kita dan kedua tangan-Nya terentang untuk merangkul kita, memberi kesempatan kita untuk bertobat dan mengajak kita naik ke salib bersama DIa lalu membawa kita ke taman firdaus.
Kita semestinya bersikap seperti si penjahat yang di salib bersama-Nya yang mengakui kelemahan dan dosanya lalu berseru "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai raja." Kemegahan, kebesaran, kemuliaan sebagaimana yang kita bayangkan muncul dari sosok seorang raja di dunia tidak terlihat pada sosok Yesus. Sejatinya kerajaan Yesus sangat berbeda dengan kerajaan yang ada di dunia ini. Kerajaan di dunia ini hanya berorientasi pada kekuasaan, bertindak menurut kepentingannya sendiri, dan berambisi nutuk membalas dendam. Sebaliknya Kerajaan Yesua di bangun atas dasar kasih, pelayanan, keadilan, rekonsiliasi dan damai. Dalam hidup-Nya, Yesus Kristus tidak pernah membalas dendam dengan dendam, kekerasan dengan kekerasan. DIA mengampuni selalu sampai akhir! Pengampunan yang di berikan Yesus terjadi dalam diri si penjahat yang di salib bersama Yesus. Si penjahat mengakui dosa-dosanya dan mohon ampun, dan akhirnya di selamatkan oleh Yesus.
Di sinilah Yesus Kristus adalah Raja Sejati, seperti digambarkan oleh rasul Paulus daam suratnya kepada umat di kolose ".......... Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang terkasih. Di dalam Kristus itulah kita kita memiliki penebus kita, yaitu pengampunan dosa........" ( Kolose 1: 12-20) Yesus bukan hanya memberikan pengampunan, tetapi juga menjadikan tempat di sisi-Nya nanti di surga sebagaimana yang DIA katakan: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus"
Bila seringkali dalam hidup kita, dihantam berbagai macam konflik dengan sesama bahkan bahkan dicekam ketakutan akan muncul, percayalah bahwa kita tidak sendirian. Hanya perasaan kita saja yang merasa sendirian. Namun di tengah semua itu tergatung Yesus yang di salib, kedua tangan-Nya terbentang dan siap sedia untuk merangkul kita, menebarkan belas kasih-Nya, mengajak kita untuk bertobat dan akhirnya menjanjikan kita tempat terindah di surga. Sebagaimana si penjahat yang bertobat, kita pun layak berseru "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" ****
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar