Kamis, 14 November 2013

LANGIT BIRU DI PAGI HARI

Langit biru di hari baru yang cerah nan indah ini maukah engkau menyanyikan sebuah lagu?. Tentang langit biru yang cerah. Tentang udara yang sejuk. Tentang tetes embun yang menempel di rerumputan hijau. Tentang apa saja yang membuat hati damai dan hidup menjadi bermakna sebab sedemikian banyak kesia-sian dan sedemikian banyak penderitaan yang menerpa kehidupan kita setiap hari. Maukah? engkau menitipkan salam pada dunia? bahwa segala keperihan, segala kesakitan dan jerit tamgis bukannya sia-sia belaka? bahwa kekecewaan dan keputus-asaan tidak seharusnya membuat hidup kehilangan semangat, agar setiap hari yang baru, selalu menjadi awal yang penuh harapan.

Di pagi yang cerah nan indah nyaris tanpa awan dapatkah membawa harapan bagi dunia. Harapan bahwa perih tak selamanya pedih. Bahwa tangis tak selamaya bermakna duka. Bahwa kekecewaan tak selamnya berujung pada putus asa. Bahwa sakit hati tak selalu harus berakhir dendam dan kekalahan tak harus berarti kegagalan. Walau hidup sering mengecewakan tidaklah berarti membuat kehilangan semangat menikmati hari dan menjadikannya bermakna.

Di pagi yang indah apakah yang engkau pikirkan? Adakah berdoa dan bersyukur atas hari baru? Adakah menyalami semangat dan harapan yang barangkali akan di temui hari ini. Adakah bernyanyi-nyanyi sebuah nada indah sambil memiliki semangat berkobar-kobar untuk menghadapi tantangan dan rintangan yang akan menghadang? Adakah bangkit untuk untuk mengalah dari meninggalkan kekekcewaan, sakit hati dan kesesakan hidup melepas semua dendam dan kebencian yang telah mengharu-biru perasaan hari kemarin yang telah silam?

Di pagi yang indah dan cerah. Disaat udara masih sejuk dan dunia terasa tentram, bukankah jauh lebih menyenagkan untuk menemukan diri sendiri dalam semangat yang berkobar-kobar yang sempat tehenti di hari yang silam. dan semangat berkobar untuk hidup dan menikmatinya sepenuh-penuhnya tanpa di usik oleh kebencian, iri hati, kekurangan, ketidak-berdayaan dan menikmati hidup sembil menatap langit biru dan menghirup udara sejuk serta meresapinya. Sambil tersenyum pada dunia maka hidup dengan bebas. Bebas dalam menentukan perasaan, bebes dalam mendamaikan pikiran. Bebas dalam menerima apa saja yang kita punya. Sebab kebebasan adalah milik kita, yang berharga.

Langit biru di hari baru. Suasana dari betapa indahnya kehidupan ini jika kita mau menikmatinya dengan tulus dan ikhlas. Dengan bersyukur, lega dan legawa menerima apa saja yang telah di berikan oleh-Nya.
Salam damai bagimu semua.


Yustinus Setyanta
Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar