Seiring kabut mengirim degup
Langkahmu, kudengar s'makin sayup
Letih melunta antara impian dan kenyataan
Yang kian mengores dalam kegalauan
Kesunyian menjelma, desah
Desau angin yang pecah
Melagukan desah rindu yang ngilu
Yang tertahan di selasar waktu
Masih perlukah?!?
Sesenguk tangis
Masih perlukah?!?
Sembilu mengiris
Sedang perjalanan
T'lah sering mengajarkan perih
Hati dan perasaanku akan kujaga rapi
Teguh dan kukuh ikrar di patri
Walau sebesar mana dugaan yang hadapi
Aku akan tetap kuat meniti
Bersama riang gembira senantiasa dirasai
Meski kabut menyelimuti
Aku akan belajar bersabar dan melebar seperti pagi
K'rena kabut perlahan akan menepi
Disinari hangat sang mentari
Membuka cakrawala impian jelas nyata nan pasti
Pun penuh arti.........
Yustinus Setyanta ------------- Puisi
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar