Sabtu, 16 November 2013

MEREKA YNG TELAH MENINGGAL DUNIA

Salahkah mendoakan orang yang telah meninggal dunia?

        Mungkin kita sering mendengar bacaan 1 Tes 4:13-18 pada saat kita megikuti upacara, doa atau ibadat umat kristiani yg telah meninggal. Mungkin juga kita merasa ragu mendoakan mereka yang telah meninggal dunia. Akan tetapi, St Paulus kepada jemaat di Tesalonika dan tentunya juga kepada kita member nasehat supaya kita mengetahui mereka yang telah meninggal dunia. Pengetahuan yang benar tentang nasib mereka yg menumbukan sikap yang benar pula. Menurut St Paulus, mereka yg telah meninggal dunia akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Kristus yg telah wafat dan bakit dan menjadi sumber pengharapan setiap orang beriman. Itulah sebabnya apabila kita mengalami salah satu anggota keluarga kita meninggal menurut St Paulus berpesan "janganlah berduka cita seperti orang yang tidak mempunyai pengharapan". Apakah artinya; kita tidak perlu menangis saat orang yang kita kasihi meninggal dunia....? Tentu saja tidak...! Secara manusiawi, kematian akan selalu mendatangkan kesedihan dan duka cita, namun janganlah berduka cita seperti orang yang tidak punya pengharapan. Mengapa.....? Alasanya tentu sangat jelas. Kalau kita percaya Yesus telah wafat dan bangkit maka kita percaya juga hahwa mereka yang telah wafat dalam nama Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. dan tentunya kita yang masih hidup masih menantikan kenyataan tersebut, sedang yg telah meninggal telah bersatu dengan-Nya. Selain itu kita juga diundang untuk percaya, bahwa mereka yg telah meninggal dunia akan dibangkitkan oleh Kristus. Kita resapi kata St Paulus ini, "mereka yang telah mati dalam Dia akan lebih dulu dibangkitkan, sesudah itu kita yang masih hidup yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan diangkasa". Inilah masa depan orang yang mengimani Kristus. Bukan masa depan yang suram namun masa depan yang cerah. Bukan karena kehebatan kita namun semata-mata karena kasih Kristus yang begitu besar.
          Oleh karena itu kita yang masih hidup dipanggil untuk saling menguatkan satu terhadap yang lain. Kuncinya adalah iman kita akan Yesus Kristus. Iman ini kita hayati dan hidupi dalam situasi konkrit kita. Kesetian pada iman akan Tuhan Yesus Kristus yang kita hayati dalam hidup konkrit kita setiap hari akan mendatangkan keselamatan.
Saling menghibur dan menguatkan serta saling mendukung merupakan wujud konkrit dan sikap iman yang ditawarkan oleh bacaan 1 Tes 4:13-18 ini. Sehingga pada akhirnya kita bisa saling memberi peneguhan untuk masa depan kita. Amin.







Yustinus Setyanta
Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar