Sabtu, 02 November 2013

MENDUNG DI HARI BARU

Hari baru telah tiba, fajar baru telah tiba hadir dengan langit belang dengan pacaran jingga di antara awan mendung. Suara detak jantung berirama di antara kokokan ayam yang menyambut datangnya sang surya di pagi ini

Pagi ini aku menikmati langit yang sedang mendung seakan mengabari suasana hati yang sedang sendu. Tetapi cahaya fajar masih menerobos di antara sela-sela awan mendung yang kelabu. Ku lihat itu dan menyadari bahwa dalam keadaan mendung bagaimana pun hidup kita, selalu ada cahaya yang mampu membuat hidup kita nyata, bahwa dalam badai pun cahaya tidak dapat lenyap, hanya sering tak kita pahami. Sering tak kita kenali. Namun selalu ada harapan, selalu ada pilihan bagi kita, bahkan walau itu hanya antara "Ya dan Tidak" menyerah atau tetap berjuang, biarpun kita sering meragukan kemungkinan akan berhasil. Kita telah di beri kebebasan untuk memilih, memilih cara kita hidup, memilih cara kita manjalani kehidupan pribadi kita. Sebab kita adalah manusia yang mampu untuk berpikir dan membuat keputusan-keputusan sendiri.  Kita, manusia yang telah sekian abad berjuang memperbaiki dan terus memperbaiki kapasitas ini. Pantaskah kita gagal hanya karena ambisi dan hasart pribadi kita sendiri? Kita tak mungkin hanya pada perasaan dan ketegaran pemikiran kita sendiri? Sementara waktu berjalan dan terus dalam perubahannya, apakah kita dengan keras hati tetap ingin mempertahankan segala keinginan, ambisi dan pendapat kita sendiri.

Hari baru telah tiba. Fajar baru telah menyingsing hadir dengan suasana mendung. Ada yang datang, ada yang pergi, Ada yang hadir ada yang musnah. demikianlah hidup ini mengalami perubahan. Kita lahir kita hidup dan berkembang, lalu menua dan pada akhirnya akan lenyap kembali. Dari detik ke detik dari waktu ke waktu akan menembus batas-batas yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya, Dan punya daya apa kita selain menerima perubahan itu dengan sepantasnya? bahkan jika pun kita menyayangkan perubahan yang terjadi sanggupkah kita menghentikan jalan peristiwa. Kita hadir dengan harapan, harapan terhadap perubahan. Terkadang kita mampu untuk merubah apa yang terasa mandek dan beku terkadang kita menjadi bagian dari kemandekkan dan kebekuan itu, kita hidup bersama pilihan-pilihan yang harus kita putuskan. apa pun yang kita perbuat bertahan, menyendiri dan mengalir atau ikut arus perubahan itu, kita selalu punya kesempatan untuk berkembang. Kita selalu mampu untuk berbuat sesuatu sekecil apa pun itu jika kita mau dan tak tinggal pasrah saja menerima kehidupan saat ini.

Kita lahir bersama harapan, dan itulah esensinya kehidupan kita tak seorang pun yang dapat mengatakan bahwa dia tak punya harapan. Sebab harapan selalu ada hanya kita tak tak mengenalinya. karena kita terpaku pada apa yang kita alami saat ini saja. Tetapi lihat keluar sungguh indah dunia yang membentang di hadapan kita, kesadaran yang sering tak kita perhatikan. Sementara pikiran bergolak dalam kerumitan yang sering hanya ada dalam keraguan kita terhadapnya. Hidup menyajikan keindahanya sendiri secara pasti dan tak pernah bosan menganugerahkan kepada kita.
Tak selamanya mendung itu kelabu. Bersabarlah Mendung kan segera berlalu.





Yustinus Setyanta
Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar