Minggu, 03 November 2013

PUH SARANG - KEDIRI

Ku menginjakkan kaki dan melangkah memasuki komplek peziarahan Goa Maria, Puh Sarang, Kediri. Bagai memasuki kerinduan pada senyap. Menapaki tangga-tangga yang mencitrakan jalan salib Kristus seakan membayangkan perjalanan panjang kehidupan ini. Menunduk dan lelap dalam doa di pelataran Goa Maria suatu pencarian harap dan semedi penuh keakraban hati dan jiwa.

Begitulah suatu pagi yang cerah ku berjumpa dengan Bunda Maria dalam kehenigan dan ketentraman jiwa. Udara yang di selimuti damai. Jajaran insan yang menunduk berdoa menyerahkan segala suka dan duka. Menyerahkan segenap hidup yang berlangsung saat ini.

Citra Bunda Maria yang lembut, suatu kidung yang di liputi warna biru langit dan rindangnya pepohonan. Maka duduk bersila sambil memanjatkan doa kepada-Nya. Dan merafalkan rosario dengan perlahan dan syahdu. Adalah sustu perjumpaan penuh keakraban dengan kelembutan dan cinta Kristus sendiri.
Lewat doa kita menyerakan segala duka lara dan rasa syukur kehidupan kita kepada-Nya. Di puh sarang ku serahkan segala suka duka ku. Di puh sarang aku menunduk dalam hening dan penuh harapan pada masa depan yang terbentang di depan. Dengan segenap kepasrahan jiwa.


Di pagi yang cerah kala itu pun seusai tunduk hening dalam doa ku tulis sajak Bunda Maria.

+ BUNDA MARIA +

Panasnya sinar sang surya

Tak merintangi lembutnya cintamu
Mengiringi langkah sang
PutraMenuju bukit golgota itu

Betapa murni hatimu Bunda Maria

Menyaksikan Putra berlimuran darah
Hatimu perih di tikam dosa manusia
Namun engkau tetap setia

Sungguh

Hatimu bening
Berselimut hening
Teduh menyimpan rancangan-Nya
Melalui berita yang di bawa malaikat
Teduh menyimpan kunjungan para gembala
Saat mereka menyembah Sang Juruselamat

Bunda Maria

Hatimu bening
Berselimut hening
Sehingga hatimu pun bernyanyi
Memuji-muji Sang Ilahi
Bersuka ria kerena Dia
Bersaksi tentang Dia
Tentang kekudusan, rahmat dan kuasa-Nya
Tentang kebaikan dan kepedulia-Nya kepada umat-Nya

Bunda Maria

Hatimu bening
Berselimut hening
Sehingga mampu menyimpan banyak perkara
Yang tak terpahami oleh manusia



Yustinus Setyana
Puh Sarang - Kediri - Awal  Mei'10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar