Dawai rindu terus bernyanyi
Melagukan indahnya hati
Bertaut melukis pelangi
Di atas cakrawala pagi
Lihatlah aku dengan hatimu
Janganlah bimbang dan ragu
Tak cukupkah bagimu
Dengan hadirnya suara lagu rindu
Kegelapan malam pun menghilang
Saat mentari bertandang
Selaput jingga merekah di ufuk
Biaskan rindu kian menusuk
Aku terpaku menunggu
Sapamu duhai kalbu
Menunggu sang merpati
Memberi kabar tentang hati
Tetes-tetes kerunduan
Tak sanggup ku bayangkan
Betapa dalam ku tanamkan
Betapa rindu 'kan ku hadapkan
Bersama semilir sang bayu
Terurai lembut menyibak mataku
Sayup-sayup terdengar shimponi rindu
Mengalun penuh merdu di telingaku
Ada gejolak menggulung rasa
Liukan gelombang malanda
Gemuruh menyelubung ranah jiwa
Membalutku dalam kehangatan cinta
Tak sedikit pun di benakku
Terlupa dari ingatanku
Karena kau pun tahu jawabanku
Sungguh ngilu terasa saat jauh darimu
Andi tiada melewati masa
Tentu tiada kan terasa jeda
Andai pelangi tiada terhenti
Pastilah aku masih bermimpi
Terima kasih atas rindumu
T'lah ku terima diantara semilir bayu
Kini ku bingkai penuh syahdu
Semerdu nada dan lagu
Salam rindu aksara kalbu
Berkibar dikau diawan nan biru
Melukis gejolak jiwa
Saat cinta makian bergelora
Janganlah bersembunyi
Hati resah menati
Hadirlah di setiap desah
Menghapus hati yang pedih
Duhai jingga nan merona
Tetaplah dikau dalam sukma
Janganlah memudar walau gulita
Tetaplah berpijar merengkuh sayang dan cinta
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar