Minggu, 10 November 2013

ANEKA PUISI

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

Lihat...
Diri yang tak terlihat
Dengar...
Diri yang tak terdengar

Temukan diri yang tak ketemu
Mengerti diri yang tak mengerti

Akhinya
Aku terima diri
Yang tak terima
Ini...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~`

BINGGUNG

Dimanakah lengkah kan ku bawa
Debur gelombang mengombang-ambing
Sedang aku kian renta
Serasa lelah dalam mendayung

Haruskah lautan nama
Menjadi hamparan luas jelaga maya
Yang kian keruh tanpa seberkas cahaya
Yang mewarnai dalam gemintangnya

Sorak tawa serasa bisu adanya
Sunyi serasa mengalun tanpa reda
Hanya ratapan sayu menerawang
Haribaab dipenghujung seberang...

Kelu pun kian menyedu
Resah pun kian membrangah
Gundah pun memayung
Semua serasa berdansa riang

Dalam samudera pasi pembawa
Surut sapa syahdu sang kala

Haruskah ku petik dawai ini
Bermelodi binggung
Hati yang tak terhias warna
Berkecamuk sendu 
Pikiran melayang menerbangkan
Serakan kebinggungan
Ahhh......

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
HIJAU???

Saat senja tersandar di antara warna hijau
Burung-burung kecil hinggap dan ikut berkicau
Menemai kemana angin pergi meratau
Berkata seakan ingin menghalau
Perasaanya yang di landa galau
Ketika terkena musim kemarau

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

MATI

Mati tak s'lalu tak lagi hidup didunia ini
Banyak kematian di negeri ini
Kematian harga diri
Kematian hati nurani
Hingga........
Bau bangaki
Dianggap harum melati
Sadarkah kalian akan semua ini
Akankah kelian hanya berdiam diri
Menganggap diri mati
Mari
Kita bangkit lagi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~`

RISAU

Burung-burung berkicau
Menghibur hati risu
Tak ada bergurau
Tertera pada dedaun galau

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

RESAH

Ada langkah berderap
Memantul dalam kelam
Ada pelita berkedip
Menerangi gelap malam

Lirih suara angin
Berbisik dengan sendu
Entah kemana akan
Langkah menuju
Hanya kelam
Dalam diam

Sayup tiba
Resah jiwa
Dalam mencari
Hal pasti

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TANGIS HATI

Lirih terdengar suara...
Suara apa?
Suara tangis di kejauhan sana
Tangis siapa?

Itu suara tangis dari dalam dada

Apa gerangan yang membuatmu menangis
Tangis hati tak terbendung lagi
Begitu deras airmata
Tapi tak terdengar suara
Hanya
Sesegukan oleh hati yang dilanda asik luka

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

KEBOSANAN

Kebingungan menyergap
Berjalan mengendap
Dalam langkah senyap
Lelapkan semua apa yang disuka
Perlahan tertidur keinginan untuk tertawa
Bosan memenuhi detak jiwa

Bosan hanya sesaat saja menyapaku
Bosan takkan lama berdiam diri mengetukku
Hanya sesaat sekedar berteduh menyapaku
Hati yang lelah oleh warna - warna dunia

Bosan 'kan beranjak pergi
Mengitari hari yang berbeda
Mnenyapa setiap isi bumi
Yang kian berputar karena masa

Kebosanan 'kan menyajikan banyak senyuman
Sejuta ide dalam senang..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NASIB

Tak lagi ada alasan 'tuk dituturkan
Tak lagi ada makna 'tuk disingkapkan
Semuanya telah menyatu
Semuanya telah berpadu

Kepedihan hari ini menjelma
Dalam bejana dan tak terpecahkan
Langkah yang membisu diam
Sebagaimana harusnya dia

Hidup hanyalah berarti mimpi
Penggalan kisah tanpa alur
Maka hanya diam
Sebab bicara cuma kekalahan lain

  


Terima kasih buat yang memberi inspirasi pada saya
Yustinus Setyanta - Jogja









Tidak ada komentar:

Posting Komentar