Senin, 04 November 2013

UNTAIAN AKSARA UNTUK PENGUNJUG BLOG SAYA

Seirng matahari menyampaikan senyuman, bias rasa tersirat wajah, rona merah menyibak selaksa makna. Salam hangat dan terima kasih buat pengunjung blog saya. Semoga kehadiran blok saya yang baru ini, Yang bertajuk "Aksara Hati-Aksara Hidup" bisa saling membuka wawasan, meneguhkan iman, dan menjadi wakil ungkapan, dan perenungan hidup, menambah persahabatan, dapat memberikan manfa'at & inspirasi. Walau tak semua perenungan tentang pengalaman hidup juga sajak ku goreskan di sini. Di blog saya ini.

Di blog saya ini terdapat sajak, renungan serta cerpen. Sajak adalah refleksi diri, sebuah sajak jauh lebih jujur menampilkan perasaan sedangkan renungan lebih menampilkan pemikiran. Sajak yang di tulis dengan singkat dan pada umumnya secara otomatis biasanya di tulis tanpa perubahan "berarti" tetapi renungan yang jauh lebih panjang di olah dan di perbaiki berkali-kali dan biasanya mengalami pergeseran. Maka sajak atau puisi adalah nyanyian jiwa, sedangkan renungan adalah pemikiran tentang pengalaman hidup setiap hari, setiap saat yang di jalani dan dialami. Sedangkan cerpen cerita kisah nyata yang di ubah latar dan ceritanya dan bisa juga sebagai ungkapan dan perenungan. Namun sajak yang ku tulis juga terinspirasi dari orang terdekat atau teman.

Maka inilah pikian-pikiran yang meloncat-loncat kadang beraturan kadang tidak, tetapi bagaimana pun membuat beban atau masalah yang ku hadapi menjadi  ringan. Dengan menulis dengan mengutarakan apa yang ku pikirakan. Dengagn menuturkan perasaan ku tentang menjalani hidup ini. Untuk apakah keberadaan kita di dunia ini jika tidak nyata? Jika kita lebih suka menyembunyikan diri di balik tembok privasi kita dan buakankah dalam setiap pengalaman yang kita hadapi. Setiap pengalaman yang kita alami. Setiap proses atas situasi yang terjadi, selalu dapat membuat kita untuk memikirkan makna kehidupan ini.

Dan sesungguhnya hidup bukanlah hanya permainan kata, walau kita senang berumah dengan kata dan kata. Hidup adalah nyata, sebuah pengalaman yang langsung kita alami dan hadapi. Setiap hari. Setiap saat, tetapi pengalaman itu bisa saja kita tulis dengan kata dan kalimat yang kadang panjang kadang singkat tergantung pada suasana hati. tak perlu kita merasa sedih maupaun gembira berlebihan. Apa yang sedang kita hadapi apa yang lagi kita alami, sekarang hanya selintas peristiwa yang segera berlalu.

Kata orang, dalamnya laut dapat di ukur namun dalamnya hati siapa tahu? tetapi kita masing-masing dalam kesadaran kita, paham bahwa setiap pengalaman akan membawa hidup kita menuju ke pemahaman yang baru, yang berbeda, yang lainya. Dan tak pernah sama. Maka bila kita bertanya pada diri sendiri tentang makna kehadiran kita akan kita temuai dia di sudut hati kita masing-masing, bagaimana pandangan kita tentaeg peristiwa yang telah dan sedang terjadi. Baagiman tanggapan kita terhadap situasi dan kondisi yang telah dan sedang berlangsung.

Sesungguhnya jarang ada dua individu dalam suatu situasi yang sama memiliki pendapat yang sama pula. Sepaham bagaiman pun kita, selalu ada kontradiksi dalam hati setiap manusia. Dan itu tidaklah salah dan tidak perlu di persalahkan. Hati kita memiliki kebebasannya masing-masing. Pemikiran kita memilki pola yang tersendiri dan tak usah di paksakan untuk sama, bahkan mirip sekalipun. Sebab memang demikianlah hidup ini ada dan berwujud. Ia milik kita masing-masing pribadi demi pribadi.

Jadi setiap kata yang kita tulis, setiap kalimat yang kita goreskan membuat tanda yang mencerminkan keberadaan kita di dunia ini. Bahwa kita exsis, bahwa kita nyata. Demikianlah hidup kita miliki. Maka hidup pun memeiliki kita bukan sebagaimana harusnya. tetapi sebagaiman adanya. Pangalaman-pengalaman membuat kita sadar bahwa ada hal tak bisa kita kuasai. Tak bisa di paksa sekeras dan segigih apapun kita yang dapat kita lakukan hanyalah mencoba dan mencoba untuk terus memahami. Bukan saja memahami peristiwa yang telah sedang berlangsung. Tetapi juga memahami diri kita sendiri dan tidak melupakan mereka yang ada di luar kita dan titik dimana ketidak-pastian mencoba untuk menguasai hati kita.

Kita bukanlah batu tanpa rasa. Kita bukanlah angka dalam satistik. Walau mungkin ada yang memang kita hanya sebagai nama tanda bahwa kita ada. Kita bukan juga kata yang hanya di baca dalam kata tertulis di atas kertas. Tetapi selalu ada rahasia dalam hati. Selalu ada gelora dalam rasa. Selalu ada kemelut dalam pikiran. Hidup kita tidak abadi memang, tatapi kiat menyadari bahwa kelak akan tiba masanya kita akan menemui yang abadi. Salam damai bagimu semua.




: Yustinus Setyanta
: Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar