Sering terjadi, sesuatu peristiwa membuat kita bertanya-tanya? misal : Mengapa ini terjadi? Dan mengapa mesti kita yang mengalami? Kita tidak sadar mengenai penderitaan yang ada dihadapan kita, karena terkurung dalam diri kita saja. Terperangkap dalam perasaan dan pikiran kita saja dan karena itu kita enggan untuk melihat apa yang telah terjadi di luar diri kita.. Kita merasa bahwa pengalaman, kesedihan maupun beban kitalah yang terberat didunia ini. Penderitaan, rasa sakit, kekecewaan kita semata yang ada di dunia ini sebab kita jarang menyadari bahwa orang-orang lain yang ada di seputar kita punya perasaan dan pemikiran sendiri mengenai hidup ini. Mereka memiliki penderitaan dan beban sendiri dalam menjalani hidup.
Sebuah kehidupan terbentuk dari pengalaman kita, mulai sejak kita sadar dan mampu untuk merasakan serta berpikir tentang apa saja yang kita alami. Kita menyaksikan hujan yang mendera bumi, kita melihat banyak peristiwa, baik yang kita saksikan sediri maupun yang dapat kita dengar dan baca, namun terlebih-lebih kita menjalani hidup dalam lingkup kecil lingkungan kita. Maka hidup kita amat tergantung dalam cara kita memandang apa yang telah kita rasakan sendiri. Mampukah kita untuk mengolahnya, merenungkannya dan merasakan betapa pengalaman manusia secara keseluruhan di dunia ini? Bahwa secuil peristiwa yang menerpa kita semata hanya colekan kehidupan yang mungkin memukul kita seakan hantaman raksasa. Tetapi hanya sontekan kecil dalam kehidupan secara keseluruhan.
Jadi, bagai manakah kita bisa mengatakan bahwa luka yang sedang kita derita, kita alami sekarang takkan pernah tersembuyikan? Mengapa kita sering memastikan bahwa bencana yang sekarng menerpa kita akan demikian selamanya? Tidakkah kejadian saat ini hanya exspresi sesaat dari pengalaman kita yang akan berlanjut terus dengan segala perubahannya? Siapa yang dapat menyangka bahwa persaan sakit yang sedang kita alami sekarang kelak mungkin saja dapat menjadi lelucon yang meyengakan hati? dan kita sadar ketika kita merenungkan kembali pengalaman kita masa lalu, kesedihan yang pernah kita alami, rasa putus asa yang dulu menghantui kita, saat ini ternyata seakan-akan tak berarti apa-apa. namun akan hadir pula fajar yang akan menyingsing dengan keindahan cahayanya. Semuanya silih berganti mengisi kehidupan ini. Tangis dan tawa takkan abadi adanya.
Maka apa pun yang sedang terjadi saat ini, apapun yang sedang kita alami sekarang, duka atau suka, pengalaman itu adalah ekspresi dari sang hidup. Dan kita perlu bersyukur, bukan mengeluh. Karena hal itu membuktikan bahwa kita masih hidup. KIta masih berada di dunia ini. Dan masih mampu utuk menikmati keindahann alam yang yang sedemikian permai ini. Asalkan mau menengok keluar diri kita. Asalkan kita mau meyadari bahwa kita tidak sendirian di dunia ini. Asalkan kita tetap sadar bahwa kita memiliki banyak hal selain dari duka dan sengsara saja. Belajar dari pengalaman. Merenungkan jejek-jejek kehidupan ini. Dan percaya bahwa selalu ada harapan di depan kita. Sama seperti selalu akan ada fajar selewat gelapnya malam........
Yustinus Setyanta - Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar