Rabu, 07 Mei 2014

TENTANG MEDIA SO(k)SIAL

Refleksi Media Sosia.

1. Media sosial, sebagai ruang baru yang semakin menjadi bagian kehidupan sehari-hari, mengundang kita untuk mengenali anatominya. Jika media klasik kekuatannya pada kata-kata, media sosial baru mengkombinasikan kata, suara, dan gambar. Ia memiliki kuasa untuk "merapatkan yang dekat, bahkan mendekatkan yang awalnya berjauhan." Dunia di luar jauhnya hanya sekali click. Hanya satu click jauhnya Anda di tempat Anda berada dengan kekasih di jauh sana.

2. Sebagaian besar dari kita, termasuk komunitas, entah komunitas apa saja adalah peselancar amatir di media sosial.. Berapa bamyak waktu yang kita alokasikan untuk berselancar di media sosial? Pada tingkat ekstrem, kita dapat kencanduan terhadap media sosial?

3. Di media sosial, kita menemukan kerumunan dewasa muda, orang muda, remaja, dan bahkan anak-anak. Tanpa penyertaan orang dewasa (parental guidance), peselancar di bawah umur lebih rentan terhadap resiko yang terentang dari cyberbullying sampai kekekerasan. Alat-alat komunikasi mengalami kemajuan pesat, tetapi miskomunikasi jauh dari menurun. Alat-alat komunikasi yang sedianya "mendekatkan yang jauh" malah "menjauhkan yang dekat"
4. Di media sosial, orang seringkali memandang dirinya berarti ketika mengutip masalnya; judul lagu sebuah girlband, "cute, cool, & populer." penilaian orang sebatas profile picture-nya di yang sebagian besar sudah kena sentuhan photoshop. Hidup kita yang updated menyulitkan kita untuk memeluk tradisi. Warisan iman dalam bahaya tinggal menjadi sekumpulan abjad yang out of date, basi
5. Inti : di jejaring sosial digital orang tidak hanya berbagi gagasan dan informasi, tetapi pada akhirnya mengkomunikasikan diri. Membaca tulisan pengguna media sosial, kita menagkap "kerinduan mendasar mereka untuk mengasihi dan dikasihi, dan untuk menemukan makna dan kebenaran." Kita diundang untuk dapat menemukan Allah di media sosial.






Yustinus Setyanta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar