Bobbe Sommer dalam bukunya "Psycho-Cybernetics 2000" mengungkapkan bahwa manusia yang paling tersiksa di bumi ini adalah mereka yang terus menerus berikhtiar meyakinkan dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya bahwa ia berbeda dari hakikat dirinya.
Realita menunjukan ada sebagian manusia yang merasa sulit menerhma keadaan dirinya. Mereka malu terhadap kelemahan-kelemahan mereka. Bisa jadi penyebabnya karena mereka, kurang beruntung, miskin, merasa kampungan, kurang tampan atau cantik, dsb. Lalu, dengan segala upaya mereka berupaya menyamarkan bahkan menutup-nutupi kekurangan-kekurangan mereka.
Pada dasarnya menerima diri sendiri berarti menerima dan masuk ke dalam sosok kita sebagaimana adanya dengan segenap kekeliruan, kelemahan, dan segala hal yang serba tidak memuaskan, beserta keunggulan, modal dan kekurangan kita.
Salah satu kiat agar kita bisa menerima diri apa adanya, yakni dengan menghargai daya kreatif kita, sebab ekspresi kreatif bisa meningkatkan harga diri. Kreativitas, apa pun bentuknya, membuat kita sanggup mengatakan, "Ternyata, keadaanku tidaklah malang!" Selain itu, berusahalah menyukai wajah dan tubuh kita apa pun bentuknya dan keadaanya. "Menghargai fisik kita adalah salah satu cara menikmati hidup ini."
Untuk membuat kita nyaman dengan keadaan, kita perlu membangun "etika watak" seperti mampu menahan diri atau bersabar, tahan uji, bersahaja, ugahari, dsb. Dengan cara demikian, kita dapat membangun kekuatan internal yang diperlukan agar kita bisa menerhma diri sendiri. Kita perlu berdamai dengan segala kekurangan dan kelemahan kita.
Ya, Tuhan bantulah aku agar dapat menerima diri. Amin.
Yustinus Setyanta
Jogja
Pada dasarnya menerima diri sendiri berarti menerima dan masuk ke dalam sosok kita sebagaimana adanya dengan segenap kekeliruan, kelemahan, dan segala hal yang serba tidak memuaskan, beserta keunggulan, modal dan kekurangan kita.
Salah satu kiat agar kita bisa menerima diri apa adanya, yakni dengan menghargai daya kreatif kita, sebab ekspresi kreatif bisa meningkatkan harga diri. Kreativitas, apa pun bentuknya, membuat kita sanggup mengatakan, "Ternyata, keadaanku tidaklah malang!" Selain itu, berusahalah menyukai wajah dan tubuh kita apa pun bentuknya dan keadaanya. "Menghargai fisik kita adalah salah satu cara menikmati hidup ini."
Untuk membuat kita nyaman dengan keadaan, kita perlu membangun "etika watak" seperti mampu menahan diri atau bersabar, tahan uji, bersahaja, ugahari, dsb. Dengan cara demikian, kita dapat membangun kekuatan internal yang diperlukan agar kita bisa menerhma diri sendiri. Kita perlu berdamai dengan segala kekurangan dan kelemahan kita.
Ya, Tuhan bantulah aku agar dapat menerima diri. Amin.
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar