Rabu, 07 Mei 2014

Puisi : AKAR

Tumbuh takkan pernah seperti bunga.
Bermahkota cantik dan menuai pujian dimana-mana.
Ia selalu kotor, melebar di bawah tanah,
Demi mencari air agar bunga mekar dengan indah.

Akar tumbuh tak pernah seperti kelopaknya.
Berwarna cantik, menebar wangi, mengundang kupu-kupu. dan disanjung dan dipuja
Ia tertimbun dibawah tanah,
Di sana terinjak kaki orang-orang tapi tak pernah merasa gundah.

Akar memang takkan pernah bernasib seperti bunga dan kelopaknya,
Tapi sekali akar terluka, sekujur tubuh bunga pasti merasakannya.
Karena akarlah yang membentuk mahkotanya disana.
Diam-diam meracik wangi tubuhnya hingga banyak yang mendamba.
Lantas melanggengkan umurnya dengan bujuran doa
Dan memberi makan dari tangan yang menjulur kemana-mana.

Akar mensyukuri dengan rela
Menerima apa adanya yang lelah di berikan oleh-Nya
Dan riang gembira, karena
Telah menjadi alat-Nya.


Yustinus Setyanta
Bukit  Menoreh - Kulonprogo - Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar