Dan hujan memberi hijau hutan nan kesjukan:
Butir benih bawaan, bayi mungil tumbuhan,
Yang diciptkan Tuhan.
Dan aku bercukul,
Dan aku bercukul,
seperti jamur subur yang menyembul di gunung. Gunung gundul,
di gumuk-gumuk gembur,
menjadi kuncup, subur.
Bagi lumut, semak dan gerumbul.
Bagi lumut, semak dan gerumbul.
Aku pun merambat, melantun.
Nubuat ke ubun daun, ke pucuk-pucuk rimbun,
Agar serat dagingku.
Tenang dalam tambun.
Tenang dalam tambun.
Begitu anggun.
Dan berjibun. Namun.
Demikian tugasku sedari Tuhan mencipta embun.
Dengan riang.
Kuantar langgam lezat ke lebat ranting,
ke cabang-cabang hening
Di mana malekat-malekat kecil bekerja sedia,
mengolah zat tanah. Humus. Hara
Menyuling kerling cahaya cerah,
hingga resah jadi madah, jadi buah.
Yang kelak bergelantung gagah,
menghas segala bukit dan lembah.
Yustinus Setyanta
Sendang Srinigsih - Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar