Minggu, 26 Oktober 2014

DIAM ITU EMAS

      Seorang peziarah sibuk bercerita mengenai pengalaman doanya. Setiap berdoa, Allah selalu membisikkan di telinganya, apa yang harus ia lakukan dan kerjakan. Maka setiap langkahnya adalah langkah yang sungguh dikehendaki oleh Allah.

      Kami yang sedari tadi diam dan mendengarkan orang tersebut sibuk berbicara, bercerita, akhirnya tidak tahan untuk bertanya, "Apakah bapak sering membaca Kitab Suci?" "Ya....kadang-kadang saja. Tetapi Tuhan selalu berbicara kepadaku secara langsung. Untuk apa lagi aku harus membuka Kitab Suci? ". Lantas kami bertanya lagi, eh bapak itu tidak menjawabnya karena kesal, jiwanya telah lelah jadi tak menjawab pertanyaan.

     Akhirnya pula, kesimpulanya bahwa diam itu emas, karena bapak tersebut memang ingin didengarkan dan tidak ingin mendengarkan. Karena ingin diperhatikan bukan memperhatikan.











(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar