Demikianlah kidung mengalun
Tergantung siapa yang memainkan
Tetapi lebih utama siapa yg mendengarkan
Apakah membuka telinga?
Menyimak dan mendengarkan dengan seksama
Terutama apakah membuka hati
Menyimak dan membuka hati
Membiarkan rasa semakin peka
Sehingga hati semakin halus
Semakin lembut
Dan terasah terus
Sehingga hati akan mampu mendengar desir rasa yg lembut
Kepekaan hati inilah sebuah pondasi
untuk
Menerima cahaya Tuhan
Kelembutan inilah untuk memahami cinta kasih
Cinta kasih Tuhan
Memahami bahasa kasih sayang
Bahasa yang universal
Bahass yang dimengerti setiap manusia
Bahasa yang dimengerti binatang
Bahasa yang dimengerti tumbuhan
Bahasa Roh
Bahasa yang dipergunakan alam semesta
Bahasa yang dipergunakan Tuhan semesta alam
Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang..
......
Aku langsung tahu siapapun yang tengah bicara
Dalam bahasa kasih yang lembut ini
Walaupun dia hanya sekedar menuliskan kalimat sederhana
Karena yang terasa adalah energi kasih sayang
Energi kasih sayang sang pemilik kasih sayang
Energi yang meliputi alam
Energi yang di berikan oleh-NYA
Maka
...bersyukurlah ..
...berbahagialah..
Dengan energi ini akan ada
Energi dari-NYA
Rasa-rasa lain yang luar biasa
Yg tak pernah terfikirkan
Tak pernah terbayangkan
Rasa nikmat yang rasanya tak pernah terlintas
Baik dalam ingatan atau dalam angan..
Demikianlah
Dan akupun hanya sekedar mewartakan
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar