Oleh sebab itu, sesungguhnya hari kemarin dikenang bukan untuk menjadi sebuah nostalgia belaka tetapi juga kita harus belajar agar dapat menerima hidup ini apa adanya. Memang, kita tidak akan pernah mampu untuk mengulang kembali apa yang telah silam, tetapi kita belajar untuk memahami dan menghadapi hidup kita sekarang, bagaimana pun sulitnya, bahwa semua pasti akan menjadi kenangan di hari esok. Mungkin bukan kenangan yang indah tetapi kenangan yang terburuk pun akan dapat membuat kita belajar untuk memahami nahwa semua akan berlalu. Semua pasti akan usai. Dan di hari sekarang bahkan dapat dijadikan sebagai lelucon betapa saat-saat itu sikap kita sungguh dapat terasa konyol dan tidak logis. Walau dapat juga tetap meninggalkan trauma mendalam, tetapi tetap dalam kesadaran kita, semua telah lewat. Telah berlalu. Dan kita belajar dari apa yang terjadi kemarin. Kita dapat dan harus selalu belajar dari hari kemarin.
Oleh sebab itulah, kita kadang merindukan masa lalu. Bahkan kadang mengharapkan agar dapat terulang kembali. Walau kita sadar bahwa itu takkan mungkin terjadi. Tetapi bukankah setiap orang memiliki harapan masing-masing betapa pun mustahilnya itu. Kemarin memang selalu menyimpan kenangan yang mendalam. Tetapi tentu, apa yang telah terjadi takkan pernah dapat terulang lagi. Dan tak perlu kita rindukan atau sesali. Tetapi bersama kemarin, kita dapat belajar untuk hidup hari ini dengan lebih baik. Bersama hari kemarin, kita dapat menjadi semakin kuat dalam menghadapi apa saja yang saat ini kita alami. Dan dalam kesadaran kita masing-masing, kita harus mempunyai tekad untuk percaya bahwa segala kesulitan dan kepedihan kita saat ini, kelak akan menjadi kenangan pula. Dengan demikian kita mampu menghadapi dan menerima hidup ini apa adanya. Tanpa berlebihan. Tanpa kehilangan harapan. Yang lalu biar berlalu. Langkah terus maju.
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar