Jumat, 11 April 2014

AIR SEGAR

Krisis air segar semakin mengancam. Banyak gedung apartemen yang dilengkapi dengan pompa berkekuatan besar sehingga mampu menghisap banyak air tanah dan menyalurkannya ke sekian puluh tingkat gedung itu. Rumah-rumah sekitar yang mengandalkan sumur dangkal atau pompa ukuran kecil segera terkena akibatnya. Air tanah lenyap begitu saja. Tidak sedikit yang akhirnya harus membeli air segar.

Dari Bait Allah mengalir air segar tanpa bisa dibendung. Mengalir terus ke luar, ke daerah sekitar, ke seluruh negeri. Begitu dahsyatnya kekuatan air segar itu, sehingga air asin pun menjadi tawar, dan segera muncul kehidupan baru. Rumah Tuhan, tempat kudus, adalah tempat istimewa. Bagi yang percaya, dari sanalah daya yang menyegarkan jiwa terus mengalir. Hati manusia yang seolah mati pun segera dihidupkan kembali. Bagi banyak orang, berada kembali sejenak di rumah Tuhan adalah sumber daya hidup. (bdk YEH 47:1-2, 8-9, 12).

Pelecehan rumah Tuhan selalu menimbulkan kemarahan. Yesus pun membersihkan Bait Allah yang menjadi simbol tubuh-Nya sendiri (bdk Yoh 2:13-22). Berada kembali di rumah Tuhan juga menjadi saat bagi manusia untuk menyadari kembali, bahwa tubuhnya adalah rumah Tuhan.
Jika terus diserukan, bahwa "Kota kediaman Allah yang Mahatinggi digembirakan oleh aliran sungai" (bdk Mzm 46), hal yang sama berlaku untuk kitaHati kita sebenarnya sudah merasakan, bahwa di rumah Tuhan itulah kita ikut menimba kegembiraan hidup.






Yustinus Setyanta
Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar