Rabu, 02 Juli 2014

Maria Magdalena

Akulah maria magdalena berkubang dalam lumpur...
Aku kepergok dan babak belur...
Yang bermandi caci-maki...
Untung batu itu tak jadi menghujani...

Aku memang hanya jalang...
Penuh kotoran dan nafsu dosa...
Namun mengapakah kasih sayang...
Yesus terlimpah kepada hamba...

Siapakah aku yang biasa dicerca...
Tiba-tiba dibela dan dicinta...
Siapkah aku selain pelacur hina...
Tak berdaya dalam kuasa pendosa...

Aku memang hanya perempuan...
Alpa, tak bisa setia, bahkan sesah...
Namun mengapakah tangan mesias...
Terulur justeru di tengah penderitaan...

Aku tersungkur dan mencium kaki-Nya...
Mengharumkan kepala-Nya...
Menyanyikan suka cita...
Melagukan cinta...

Ceriaku adalah pembebasan-Nya.
Pembebasan-Nya adalah kunci ceria-ku.
Itulah ceriaku yang sekilas t'lah diceritakan mereka.
Aku tertegun, kini hanya bisa ceria
Menikmati kemerdekaan bersama-Nya.

****
Maria Magdalena kau mengispirasi diriku ini
K'rena kau tak mencari diantara fatamorgana keadilan bikinan manusia yang
bisa dibeli.
K'rena kau tak mencari-cari diantara keliaran berahi.
K'rena kau tak mencari-cari diantara puja-puji.
K'rena kau tak mencari-cari diantara resep-resep seksi-sensasi.
K'rena kau tak mencari-cari diantara busana-busana masa kini.
K'rena kau tak mencari-cari diantara prestasi-prestasi.
K'rena kau tak mencari-cari diantara kursi puri-puri.
K'rena kau tak mencari-cari diantara janji-janji teknologi.
K'rena kau tak mencari-cari diantara suka-suka sendiri.




Yustinus Setyanta
Jogja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar