Terlihat tanpa emosi ..
Terlihat diam walaupun sebenarnyadia bergerak
Ada yang mencelanya karena ia terang
Ada yang mencelanya karena dia mendung
Tapi ia tetap berpendirian teguh…
Apapun yang dikatakan mereka…
Karena ia telah menerima perintah-Nya
Bahkan dalam kemarahannya sebenarnya ia bermaksud baik…
Kadang memutar
Kadang menyambar
Semua ia lakukan atas perintah-Nya…
Keindahannya adalah ketika ia tenang
Membuat damai orang yang melihatnya
Ketika ia dibelakang gunung
Kerlihat pemandangan gunung tetpa mempesona...
Ketika ia di belakang pantai
Melengkapi keindahan pemandangan pantai
Walau tak ada orang yang mengatakan pemandangan awan...
ia cukup puas menjadi pelengkap pemandangan lain…
Kadang memutar
Kadang menyambar
Semua ia lakukan atas perintah-Nya…
Keindahannya adalah ketika ia tenang
Membuat damai orang yang melihatnya
Ketika ia dibelakang gunung
Kerlihat pemandangan gunung tetpa mempesona...
Ketika ia di belakang pantai
Melengkapi keindahan pemandangan pantai
Walau tak ada orang yang mengatakan pemandangan awan...
ia cukup puas menjadi pelengkap pemandangan lain…
Di atas muka laut cerah, kau menipis
Di cakrawala kau tebal, menutupi langit
Dan di pegununganpun kau disana
Dikala kau berkawan mengabut hingga berawan
Di saat itu bumi menanti datangnya hujan
Awan ..kau bergerak mengikuti angin
Menyatu dan berpencar keindahan
Menggumpal-gumpal putih bagai salju
Berbaring datar laksana permadani
Mengkristal memberi warna pelangi
Meleleh membasahi bumi
Awan .. engkau bergerak menerpa bukit
Menonjolkan birunya langit
Menampakan warna pegunungan
Menanda bahwa disana alam sedang berharap
Sungai menanti datangnya air
Dan kesejukan yang ditunggu oleh tanaman dan satwa
Awan ..kau lah isyarat
Di depan dan di mana saja pertanda hujan dan badai
Di ufuk pertanda kita dalam perlindungan atas panas terik
Dikala kau membentuk dan memposisi diri
Tersadarlah bahwa dimana aku berada
Di saat itu bumi menanti datangnya hujan
Awan ..kau bergerak mengikuti angin
Menyatu dan berpencar keindahan
Menggumpal-gumpal putih bagai salju
Berbaring datar laksana permadani
Mengkristal memberi warna pelangi
Meleleh membasahi bumi
Awan .. engkau bergerak menerpa bukit
Menonjolkan birunya langit
Menampakan warna pegunungan
Menanda bahwa disana alam sedang berharap
Sungai menanti datangnya air
Dan kesejukan yang ditunggu oleh tanaman dan satwa
Awan ..kau lah isyarat
Di depan dan di mana saja pertanda hujan dan badai
Di ufuk pertanda kita dalam perlindungan atas panas terik
Dikala kau membentuk dan memposisi diri
Tersadarlah bahwa dimana aku berada
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar