Selama liburan tetangga pulang kampung. Rumahnya kosong dan tampak serem di malam hari, karena gelap dan penghuninya tak ada. Sungguh berbeda ketika ada dinamikam di rumah itu, ketika seluruh keluarga berkumpul. Memang kadang ada teriakan marah, ada tangisan anak-anak, namun sering juga terdengar ada tawa kegembiraan dan obrolan hangat.
Rumah itu kelihatan hidup ketika dihidupi, namum beku dan kelam ketika kehidupan meningglkannya sendiri. Begitupula dengan bangunan gereja, kita menjadi anggotanya yang bisa mengidupinya.
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar