Rabu, 01 April 2015

RENUNGANKU "YANG TAK SEMPURNA"

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48)

     Membaca ayat diatas, kita mengetahui bahwa adalah kehendak Tuhan supaya setiap aku menjadi sempurna. Bukan hanya sempurna menurut pandangan kita manusia, namun sempurna sama seperti bapa Bapa. "Hah?? Mana mungkin kita bisa jadi manusia yang sempurna sama seperti Bapa?" Bisa jadi itu yang di pikirkan ketika pertama kali membaca ayat ini. Namun, faktanya, jika Yesus mengatakan demikian, maka "menjadi sempurna seperti Bapa" bukanlah hal yang mustahil bagi kita. Jika kita mencoba untuk menjadi sempurna dengan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan pernah mencapai kesempurnaan sesuai dengan standar yang Tuhan berikan dalam ayat diatas. Dan perlu diingat, untuk menjadi sempurna berbicara mengenai Tanggung jawab dan keputusan.

Jadi, kesempurnaan ini bukanlah sesuatu yang bisa kita terima begitu saja tanpa melakukan apapun. Mari kita pahami lebih dalam ayat diatas. Ada dua hal yang bisa kita temukan dari ayat tersebut.
1. IDENTITAS
    "seperti Bapa yang di sorga adalah sempurna" bisa dipahami bahwa Bapa adalahsumbser (source) dari Kkesempurnaan itu sendiri. "Anak" memiliki artian "diambil dari Bapa". Maka dalam ayat tersebut, Yesus menunjuk kepada Tuhan Allah yang merupakan Bapa kita. Secara sederhana, jika "Bapa" memiliki artian "sumber" dan "Anak" memiliki artian "diambil dari sumber", maka seperti ungkapan, "like Father like Son" berlaku atas hidup kita. Karena "Bapa" kita adalah Pribadi yang sempurna, demikian pula kita, anak-anak-Nya sudah seharusnya sama seperti Bapa kita, yang sempurna adanya.
2. TELADAN
    Perkataan Yesus, "sama seperti Bapamu" memiliki arti yang sangat sederhana, dimana Bapa seharusnya menjadi teladan bagi setiap ku. Yesus pun meneladani apa yang Bapa lakukan. Kita bisa melihat di Yohanes 5 : 19, "......sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak." Mungkinkah meneladani Bapa seperti Yesus telah meneladani Bapa? Kita tahu bahwa ketika Yesus hadir di dunia dan menanggalkan keilahian-Nya..Ia menjadi 100% manusia dan Ia dalam tubuh manusia-Nya menunjukkan kepada kita bahwa seperti halnya Dia bisa meneladani Bapa..demikian pula kita manusia bisa meneladani Bapa yang sempurna. Setiap kita yang sudah Ia tentukan untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya (Roma 8 : 29), bisa menjadi pribadi-pribadi yang sempurna seperti halnya Bapa dan Yesus yang sempurna karena identitas kita di dalam Kristus dan Ia sendiri telah menjadi teladan bagi setiap ku.











(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar