Siang bergerak menuju petang
Kemudian bayangan siang hilang
Malam pun tak berbintang
Cahaya kecil terang melayang
Itulah cahaya seekor kunang-kunang
Perlahan-lahan terbang.
Aku ingin berdiri
Aku ingin berdiri
Berjalan dan berlari
Dan melayang tinggi
Mengikuti ke mana engkau pergi
Hingga kita lelah sendiri.
Seketika aku terhenti
Seketika aku terhenti
Kunang-kunang tak sendiri
Namun aku dapat menyadari
Ke Indahan kan terus menerangi
Bayang-bayang ku di malam ini
Ku tau kunang-kunang tak selamanya menemani
Ku tau kunang-kunang tak selamanya menemani
Kunang-kunang 'kan segera pergi
Hanya dinginnya malam yang menyelimuti
Namun biarlah sekedar ku nikmati
Walau hanya menghapus sunyi.
Mengapa kunang-kunang dapat memancarkan cahaya pada perutnya?
Kunang-kuanang dapat menghasilkan cahaya dari tubunhnya. Pada tubuh kunang-kunang tersebut terjadi reaksi kimia yang dapat menghasilkan cahaya yang disebut proses bioluninescence.
Di dalam sel pada perut kunang-kunang terdapat zat kimia luciferin yang ketika bereaksi dengan gas oksigen akan menghasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan berwarna kuning akak kehijauan.
Pada bagian perut kunang-kunang juga terdapat bagian yang mengatur jumlah oksimgen yang masuk ke dalam sel, sehingga berfungsi seperti saklar lampu dan cahaya dari tubuh kunang-kunang akan berkedip-kedip. Ketika banyak oksigen pada sel, tubuh kunang-kunang akan menyala sedangkan ketika tidak ada oksigen tidak ada cahaya yang di hasilkan.
Di dalam sel pada perut kunang-kunang terdapat zat kimia luciferin yang ketika bereaksi dengan gas oksigen akan menghasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan berwarna kuning akak kehijauan.
Pada bagian perut kunang-kunang juga terdapat bagian yang mengatur jumlah oksimgen yang masuk ke dalam sel, sehingga berfungsi seperti saklar lampu dan cahaya dari tubuh kunang-kunang akan berkedip-kedip. Ketika banyak oksigen pada sel, tubuh kunang-kunang akan menyala sedangkan ketika tidak ada oksigen tidak ada cahaya yang di hasilkan.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar