Saya baru tanggap bahwa yang namanya mentor itu adalah pembimbing. Seperti banyak penyebutan Tentor. Mentor-dalam buku The Odyssey tulisan Homerus (kurang lebih abad ke-8 SM) menunjuk kepada seorang pembimbing yang diminta mengasuh putra Odysseus, yang bernama Telemachus. Sang mentor juga menasihati Telemachus bagaimana sebaiknya dan seharusnya hidup sebagai pangeran.
Selain mentor, kita mengenal pedagogi yang merupakan istilah dalam Yunani Kuno. Kata pedagogia itu berasal dari kata paeda gogos, biasanya diterapkan kepada budak yang mengawasi pendidikan anak-anak majikannya, termasuk di dalamnya mengatarkan ke sekolah atau tempat latihan, mengasuhnya dan membawakan perbekalan (seperti membawa alat musiknya). Paedagogos berasal dari kata pain yang berarti 'anak' dan agogos yang berarti 'memimpin' atau 'membimbing'. Dari kata itu, lahirlah istilah pedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dasarnya, setiap manusia itu -- seharusnya -- memiliki pembimbing. Ketika saya masih kecil, mamah (ibu) saya bilang, "Nak, ke mana pun engkau pergi, selalu ada malaikat pamomong di sampingmu maka jagalah dirimu baik-baik." Mala'ikat dalam bahasa Arab mengandung arti mendampingi, menolong, melindungi, terutama saat berbahaya. Pinokio, sebuah novel tulisan Carlo Callodi (1826-1890), juga mengisahkan seorang boneka kayu yang senantiasa didampingi Cricket atau Jangkrik. Sebenarnya Callodi hendak mengatakan Cricket itu ialah hati nurani. Dalam dunia pewayangan kita mengenal ponokawan (pono =mengerti, dan kawan = sahabat). Ponokawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) ialah pamomong para Pandawa (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) yang berhati mulia. Sang pamomong atau pembimbing membawakan mereka pada jalan yang benar yang tentunya penuh dengan perjuangan. Dalam bahasa Jawa namaya among yang kemudian muncul kata momong yang berarti mengasuh anak kecil.
Ketika dulu saya menjadi siswa di salah satu sekolah berasrama yang dikelola oleh para Yesuit, para siswa diwajibkan memiliki pembimbing rohani. Di asrama lain, pembimbing itu disebut direktur yang tugasnya mengarahkan (direk = arah). Para siswa juga menginginkan keteladanan hidup dari para pembimbing atau direktur.
Untuk zaman mutakhir ini, setiap orang memiliki mentor. Kebanyakan orang ingin hidup terarah. Untuk mentukan arah hidup, dibutuhkan pembimbing atau direktur. Mentor bagaikan teman seperjalanan di dalam dunia yang penuh hiruk pikuk. Namun, zaman sekarang ini mentor kita bisa tidak kasatmata. Itulah yang namanya "Mentor Virtual". Orang dengan mudah mencari informasi di internet. Ada sesuatu yang mengganjal, tinggal klik, muncullah jawaban dari sang 'mentor'. Mentor zaman sekarang ini, sepertinya, lain dengan zaman Yunani Kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar