Langkah pun mulai terhenti..
Bukan alasan yang tak beralas..
Bukan akal yang tak berakal..
Dan bukan tahu menjadi sebab..
Hanya saja tanah yang mulai terkikis..
Di permukaan bebatuan mulai timbul..
Sudahlah...
Sudahlah...
Memang wacana tak ada yang rata..
Namun..
Karakter diri tetap jadi tumpuan..
Kala persepsi menjadi perdebatan..
Kala persepsi menjadi perdebatan..
Tiada berkesudahan..
Akan bikin pusing..
Kesah lalu akhirnya menuding..
Satu ungkapan melenggang..
Satu ungkapan melenggang..
Di antara kerumunan..
Mengunungnya kata-kata..
Melihat detailnya yang absrak membuat gila..
Tak ada makna..
Hanya ujung lidah..
Yang mengukir kata indah..
Tapi akhirnya pun akan sadar..
Tapi akhirnya pun akan sadar..
Semua itu tiada guna..
Makna yang samar..
Dalan pengungkapan yang berbeda alur..
Yang selalu memuat kebijakan semu..
Terpaparkan oleh pena tanpa tinta..
Kosong mlompong seperti ompong..
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar