Ketika aku tidak tahu lagi apa yang harus kuperbuat dengan semua sisa dan luka yang ada di hati. DIA mengajari aku untuk membuka lebar-lebar pintu dan jendela yang ada di hatiku. Aku melakukannya, jendela dan pintu itu kubuka lebar sehingga sinar kehangatan kasih-Nya dan kesegaran cinta-Nya memasuki setiap relung di hati ini. Hari demi hari kulalui dengan keterbukaan kepada-Nya, dan hari demi hari pula aku merasakan bahwa hidupku semakin penuh dengan cinta-Nya. Aku yakin kini bahwa semua luka ya ada telah disembuhkan-Nya. Tidak ada lagi rasa sakit yang sehulu pernah mendekam sekian lama. Tak ada lagi dendam dan kebencian sekalipun orang yang pernah menyakiti hidupku berjalan modar-mandir di hadapanku. Bahkan aku bisa menerimanya kembali, dan menyambutnya sebagai dahulu kami bersaudara.
Refleksi diambil dari Matius 19:13-15
Yustinus Setyanta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar