Bagi kita sendiri, tubuh dan darah Kristus sekalipun bisa digolongkan makanan tempo dulu, namun tetap actual hingga kapan pun. Bukan sekedar kenangan akan Perjamuan Terakhir yang menyertai hadirnya makanan tersebut, namun arti keselematan, penebusan, kasih yang agung, yang membuat tubuh dan darah Kristus tetap berarti bagi kita. Tubuh dan Darah Kristus akan benar-benar berarti bagi kita manakala makanan tersebut menjadi kerinduan kita dari hari ke hari.
Yustinus Setyanta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar