Tembang cinta lembut menghiasi
Tiada perlu aku membeli
Ketika awan terbersihkan dan angin telah terhenti
Semangatku menggelora, membara
Aku tetap tenang dan senang bersyukur hati
Pada hasrat cipta dan cinta dalam rangkulan-NYA
Tiada perlu aku membeli
Yang ada hanya aku nikmati
Angin mengawali biolanya
Menggunakan kayu cendana s'bagai gendewa
Melela lagu mesra sepenuh jiwa
Dan terbawa lembut di seputar dahannya
Angin sepoi tenang datang
Dawai yang besar menyeruak masuk
Alunan kuat meningkat kencang
Dan ku dengarkan melodi merasuk
Hembusan angin di rumput bermain lembut
Sebuah senandung merengek tenang
Berputar alunan nada tinggi bersambut
Dalam tempo dendang melayang
Tiupan kuat membadai
Dalam gairah simfoni yang mendalam
Laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
Untuk sempurnakan karya alam
Petir menyambar, guntur bergulir
Simbal beradu dan bertalu bunyi gendang
Dalam sebuah irama merdu mengalir
Alam raya lahirkan musik berimbang
Angin mengawali biolanya
Menggunakan kayu cendana s'bagai gendewa
Melela lagu mesra sepenuh jiwa
Dan terbawa lembut di seputar dahannya
Angin sepoi tenang datang
Dawai yang besar menyeruak masuk
Alunan kuat meningkat kencang
Dan ku dengarkan melodi merasuk
Hembusan angin di rumput bermain lembut
Sebuah senandung merengek tenang
Berputar alunan nada tinggi bersambut
Dalam tempo dendang melayang
Tiupan kuat membadai
Dalam gairah simfoni yang mendalam
Laksana aku sedang mendengarkan nafas dewi gemulai
Untuk sempurnakan karya alam
Petir menyambar, guntur bergulir
Simbal beradu dan bertalu bunyi gendang
Dalam sebuah irama merdu mengalir
Alam raya lahirkan musik berimbang
Ketika awan terbersihkan dan angin telah terhenti
Semangatku menggelora, membara
Aku tetap tenang dan senang bersyukur hati
Pada hasrat cipta dan cinta dalam rangkulan-NYA
Yustinus Setyanta
Sendang Sono -- Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar