Pagi ini matahari bersinar terang, seperti biasa tak ada tanda-tanda
akan turun hujan atau pun terlihat gumpalan awan mendung yang bersusun-susun di
iringi sinar kilat (halilintar) atau petir yang menyambar-nyambar yang
memecah kesunyian.
Sungguh cerah pagi ini. Tiada kabut. Matahari bersinar dengan ceria. Langit biru nyaris tanpa awan. Dan beberapa penjual sayur dan makanan melintas di depan rumah tempat tinggalku. Segala sesuatu berjalan seperti biasanya. Berjalan seperti hari-hari lalu. Biarpun kusadari bahwa saat ini pasti ada yang mengalami kesedihan, pasti ada yang mengalami kepahitan dan kekecewaan, kecemasan dan ketakutan. Tentu bahwa ada pula yang sedang bergembira, merasa puas dan berbahagia. Hidup selalu dipenuhi hal-hal demikian. Karena dia bergerak dinamis. Dia tidak statis. Bukankah kehidupan yang berjalan tanpa golakan pemikiran dan perasaan adalah kehidupan yang beku dan hampa? Jika demikian, untuk apa kita hidup?
Ku menatap pada langit biru. Ku menatap pada kumpulan ibu-ibu dan beberapa bapak-bapak yang sedang mengelilingi seorang penjual sayur. Suara-suara mereka ramai dan memenuhi udara. Tawar menawar. Saling mengusik lalu tertawa lepas. Barangkali ada yang merasa sedikit tersinggung tetapi lalu tersenyum, karena sadar bahwa tak ada yang mesti dikeluhkan. Proses tawar menawar menjadi ajang kesenangan dan pelepas tekanan yang mungkin saat ini sedang mendera hidup mereka. Segala sesuatu berjalan semestinya dan tak ada yang perlu disesali. Kita semua, adalah manusia-manusia yang saling membutuhkan, walau kita hidup dengan diri kita sendiri saja. Pagi yang sungguh indah untuk dinikmati.
Tiba-tiba dua pasang ayam berlarian. Mereka berada tepat di sisi kumpulan ibu-ibu dan bapak-bapak serta penjual sayur itu. Ke dua ayam itu nampak bertengkar tetapi setelah itu lalu bercinta. Dan tak ada yang peduli. Waktu bergerak terus. Matahari kian terik menerpa bumi. Langit kian membiru cerah. Udara kian dipenuhi suara riuh yang samar-samar datang dari jalan raya. Kehidupan mulai bergerak kian cepat. Waktu untuk memulai hari. Waktu untuk mengais harapan. Waktu untuk bangun dari istirahat semalam.Waktu................ Dan kita tak tahu apa yang akan kita temukan, apa yang akan kita alami, apa yang akan kita capai hari ini, tetapi hidup bergerak dan akan bergerak, "Apapun yang akan terjadi. Terjadilah. Terjadilah menurut rencana-Nya. Hidup harus dijalani dengan sepenuh hati"
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar