Titik yang menentukan terletak dalam memahami situasi yang ada. Manusia acapkali terjebak dalam pikirannya sendiri. Begitu yakinnya ia, jalan Tuhan pun bisa tidak digubris. (bdk Yes 48:17-19). Lebih parah lagi jalan Tuhan dianggap tidak bisa diandalkan.
Hanya jika manusia memperhatikan perintah Tuhan, ia akan mengalami damai sejahtera yang terus mengalir bagai sungai yang tak kunjung kering. (bdk Mzm 1).
Pencerahan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia akan menjadi terang penuntun. Kita belajar untuk berkata dengan penuh keyakinan, "Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup". Tanpa pencerahan, penilaian manusia selalu keliru dan berbahaya. Yohanes dianggap sebagai orang gila, dan Yesus dianggap tukang pesta. (bdk Mat 11:16-19).
Tanda pencerahan apapun tidak akan ditangkap ketika hati manusia memang telah tertutup dan pikiran manusia keras kepala.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar