Kamis, 13 Agustus 2015

::. LAIN DUNIA .::

S'lalu warnai tempat kita menapaki 
Lewati jalan yang bawa cerita tersebunyi 
Mungkinkah kamu menyadari 
Serasa ganjil bila kau tak disini

Tenangkah kamu disana 
Rasakan lelah 
Istirahatlah, tersenyumlah 
Meski bukan aku yang disana

Aku bertanya pada hatimu 
Dalam malam-malam sendirimu 
Haruskah aku ada di hatimu 
Bila itu yang membawa lara padamu

Ah, aku rasa, kuterlena dikilaunya nuansa 
Yang kau lukis dalam pesona diri 
Sisi batinmu, sisi batinku terbenam di alurnya 
Tak ada temu dalam beda sisi

Selalu ada cara untuk cinta/bersama 
Tapi adakalanya tak pada alur yang sama 
Arah yang.di tuju pun berbeda 
Serta alur yang berbeda pula

Aku berjalan membelakangimu 
Demikian kamu pun begitu 
Tak haruskah kamu ikuti jalanku? 
Atau tak patutkah aku yang ikuti jejakmu

Madia dunia, bentangkan lain dunia
Terurai nada-nada rasa 
Terpendam dalam jiwa 
Masing-masing dari kita

Lain dunia seakan memaksa kita tak sejalan 
Meski demikian kita tetap dalam ikatan, persaudaraan 
Lain dunia bukanlah suatu alasan
Untuk kita seiring-bergandeng tangan




(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar