Selasa, 11 Agustus 2015

DAYA HIDUP

Ketika aku melihat tanaman tumbuh dan hidup, aku yakini bahwa didalam tersebut ada daya hidup. Ketika aku melihat binatang yang hidup akupun bahwa di dalam dirinya ada daya hidup. Demikian pula ketika aku melihat ke dalam diriku sendiri, ada daya hidup yang memungkinkan aku tetap hidup. Jika merenungkan apa yang membedakan aku dengan tanaman dan binatang. Sebagai manusia, aku mampu menyadari maka aku disebut makhluk yang berkesadaran. Ketika kesadaran itu menyentuh daya hidupkun maka aku melihat roh ada di dalam diriku. Yangada dalam di dalam tubuhku adalah roh dan bukan sekedar daya hidup.

Percaya bahwa setiap makhluk hidup memungkinkan mengalami hidup karena adanya daya hidup. Daya hidup tersebut diyakini berasal dari Allah Sang Sumber Hudup, Sang Pemelihara hidup. Ketika daya hidup tersebut disadari, maka kita menyebut kesadaran akan daya hidup tersebut sebagai roh.

Demikianlah, ketika tanaman mati, maka daya hidupnya pun habis. Ketika binatang mati, maka daya hidupnya pun habis.

Tetapi ketika aku mati, daya hidup yang aku sadari sebagai roh itu tidak akan habis karena telah terhubung dengan Allah Sang Sumber Hdup abadi. Ketika tubuh diam, dikubur, lalu hancur, kesadarn akan aku yang hidup tetap ada dan menggu tiba saatnya Dia memberikan aku tubuh yang baru lalu menggalami hidup baru bersama-Nya. Semua itu mungkin terjadi karena Allah telah datang menyelamatkan kesadaranku dan aku mempercayainya.





(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar