Selasa, 11 Agustus 2015

PEMULIHAN

Pertandingan belum selesai. Masih harus terus dimainkan. Untunglah, tim medis sudah siap dengan semprotan mujarab. Semprot sana, semprot sini, otot paha segera pulih. Pemain itu pun bisa segera berlari kembali. Setelah pertandingan selesai, barulah ia merasakan betapa otot pahanya sakit sekali. Pemulihan sekejab lewat semprotan ajaib terbukti hanya bertahan sementara.

Saat manusia tak berdaya dan seolah terjerembab jatuh karena dosa,Tuhan tidak tinggal diam. Tidak diragukan lagi, sejak dahulu kala, Dia bisa turun tangan dengan kuasa luar biasa. Elia bahkan bisa mengunci langit karena kuasaTuhan ada dipihaknya. Ini dilakukan oleh Tuhan dengan satu tujuan penting, yakni agar hati bapa sungguh dipulihkan dan bisa berbalik kepada anak-anaknya. (bdk Sir 48:1-4,9-11) Hal ini sangat menentukan bagaimana perjalanan generasi-generasi berikutnya. Pemulihan hati menjadi kuncinya.

Memang sungguh menyedihkan. Orang-orang yang sebenarnya membutuhkan pemulihan rupanya justru berjalan semakin jauh. Mereka memperlakukan Yohanes Pembaptis seturut kehendak mereka sendiri. (bdk Mat 17:10-13). Hanya merekayang sungguh sadar bahwa dirinya perlu dipulihkan akan menyediakan hatinya untuk kembali disentuh Tuhan sendiri. Tuhan sungguh turun tangan. Dari kita diharapkan sebuah seruan jujur sepenuh hati. "Ya Allah, pulihkanlah kami. Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami." (Mzm :80)







(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar