Jumat, 20 Desember 2013

Membangun Kerinduan

Ketika aku berkesempatan bertemu dengan tokoh yang aku kagumi, yang selama dua puluh tahun lebih aku rindukan, maka kesempatan itu tidak aku sia-siakan. Kepadanya aku minta sepatah kata untuk aku jadikan pegangan. Ia menatapku dan berkata, “Bersiaplah menerima segala sesuatu apa adanya, dengan kasih.” Sepanjang perjalanan bahkan sampai di rumah kata-kata itu terus mengiang. Kata-kata itu menjadi demikian berarti bagiku.

Sebenarnyalah kata-kata itu sudah sering aku dengar dari orang lain. Seringkali pula kubaca dalam buku-buku. Tetapi ketika diucapkan oleh orang yang aku hormati dan aku rindukan, kata-kata itu menjadi demikian berarti. Akan tetapi peristiwa itu justru membuat aku termenung dan bertanya, mengapa sekian banyak kata-kata di dalam Injil selama ini demikian tidak berarti dalam kehidupanku? Kucoba untuk mencari apa penyebabnya. Ternyata penyebabnya sangat sederhana. Tokoh yang aku kagumi itu demikian aku rindukan, sementara Tuhan Yesus ternyata tidak pernah aku rindukan. Peristiwa itu menyadarkan diriku untuk mulai membangun kerinduan pada-Nya. Hari demi hari aku belajar untuk merindukan Dia.

Tulisan lama 21 Juli 2005
oleh : Yustinus Setyanta
Kalasan - Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar