Dua merkuri melawan remang
Sepasang kekasih saling memaki
Di dalam halte menjelang pagi.
"Kau sudah bantah cintaku mentah-mentah.
Kau tumpahi aku kecewa bergetah-getah."
Telunjuk menunjuk.
usai menunduk lalu mematuk,
"Kau tak pernah tahu bahasamu panah.
Kau tak mau paham hatiku nanah darah."
Sepasang burung gereja bertukar
Cakap ceracau mungkin kelakar
Dua manusia lelah saling bertatap
Siapa hendak melanjut harap.
Di suatu pagi yang cerah, ketika saya hendak berangkat bekerja tiba-tiba ban sepeda motor saya bocor dan kempes, seperti perut pemiliknya yang belom sarapan karena terburu-buru mau berangkat kerja....hehehe.......
Dan tak jauh dari tempat dimana ban motor saya kempes itu ada tukang tambal ban, karuan saja ku langsung bawa ke tukang tambal ban tersebut. Bapak penembal ban itu bilang "mas mungkin agak lama bagaimana bila di tinggal saja motornya dari pada jenegan terlambat masuk kerja, nanti siang bisa saya antar ke tempat kerja mas atau mas ambil" Lalu motor pun ku tinggal dan langsung bergegas menghampiri halte bus basway tras jogja. Kelang beberapa waktu sampailah saya di halte dekat tempat kerja saya eh...nasib ketika baru melangkah dari bus ke halte nie ada sepasang kekasaih yang bertengkar si perempuan itu melempar botol aqua kosong pada cowoknya waaaaa........ apa yang terjadi botol yang dilempar itu salah sasaran terkena kepala saya hmmmmm........lantas ku beri aja dengan seulas senyum pada si perempuan tersebut dan si pria itu dan mereka berdua meminta maaf. Pengalaman di pagi itu mengingatkan ku, memberi inspirasi bagi saya dan ku tulis aja ku jadikan puisi hehehhee....
Nak jika kita ada masalah dengan pasangan atau orang kita bicarakan baik-baik, bukan di tempat umum, dampaknya juga kena pada orang lain yang tidak tahu apa-apa, ya kalau orang tersebut adalah orang yang sabar, jika tidak!!!!. Bukankah kita ini di suruh sama Tuhan untuk membawa damai pada sesama ya kan.
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar