Rabu, 13 Mei 2015

::. WAJAH MENGGEMASKAN .::


S'lalu saja muncul tiba-tiba
Sebuah wajah menggemaskan
Melambai-mengajak mengikuti angin kepala
Ya, menggemaskan sering bisa kekonangan

     Masing-masing adalah teka-teki
     Mengintai mana palsu, mana yang asli
     Dimana perasaan adalah angin hati
     Dimana kau ditumbuhka dari puing-puing yang subur

Sembari demikian kau pun melenggang
Mengikuti wajah menggemaskan
Tetapi ia gemar menelusup ke dalam serbuk kenikmatan
Ke udara ia melayang-layang

     Bukan sekedar membuat udara seru
     tapi sering bisa menembus masuk
     ke kerajaan untung-untungan
     Di mana kini kita berada:
     di sini gerbang-gerbang terbuka
     yang telah alam menunggu dan ditunggu

Lalu terdengar pula
Gunjingan-gunjungan
Gosipan-gosipan
Di sini-di sana

Walau dibalut gerimis dan sunyi
atau bencana-bencana yang gegirisi
Sebagai isyarat bahwa semua ini
menyimpan lahirnya mutiara-mutiara

Ya, mutiara-mutiara baru nan tak terduga
bisa saja dihari ini, esok, lusa
akan ujud dan pesonanya





(:Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar