S'lalu saja muncul tiba-tiba
Sebuah wajah menggemaskan
Melambai-mengajak mengikuti angin kepala
Ya, menggemaskan sering bisa kekonangan
Masing-masing adalah teka-teki
Mengintai mana palsu, mana yang asli
Dimana perasaan adalah angin hati
Dimana kau ditumbuhka dari puing-puing yang subur
Sembari demikian kau pun melenggang
Mengikuti wajah menggemaskan
Tetapi ia gemar menelusup ke dalam serbuk kenikmatan
Ke udara ia melayang-layang
Bukan sekedar membuat udara seru
tapi sering bisa menembus masuk
ke kerajaan untung-untungan
Di mana kini kita berada:
di sini gerbang-gerbang terbuka
yang telah alam menunggu dan ditunggu
Lalu terdengar pula
Gunjingan-gunjungan
Gosipan-gosipan
Di sini-di sana
Walau dibalut gerimis dan sunyi
atau bencana-bencana yang gegirisi
Sebagai isyarat bahwa semua ini
menyimpan lahirnya mutiara-mutiara
Ya, mutiara-mutiara baru nan tak terduga
bisa saja dihari ini, esok, lusa
akan ujud dan pesonanya
(:Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar