Sesungguhnya, ialah sepotong hati, diabaikan hingga;
Gerombolan anjing malam menyantap dahaga
Menyepi dari ramai manusia-manusia
yang berpesta pora di tengah hidup nestapa
Apakah hidup bagai permainan dadu
atau anak panah yang melesat maju
meninggalkan kisah-kisah lampau
pada pukul berapa aku harus pulang
tanyaku pada halimun gagu
tiada jawab; sebab
aku bekerja demi seupah
Aku masih bekerja
memeras jantung keringat
sampai berdegu jeri
Doa dari kekasihku menyusup
dalam bayang-bayangku
yang memudar sunyi
menuju pagi
(Yustinus setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar