untuk meletakkan buku
yang belum rampung dibaca
Jadikan aku kursi
untuk menyangga tubuh ini
yang masih tekun membaca
Jadikan aku lampu
untuk menerangi kata-kata
yang belum habis dibaca
Jadikan aku sunyi
untuk menemani hati
yang masih suntuk membaca
Jadikan aku buku
yang cukup layak untuk
Kaubaca”.
Adalah sebuah nama
0, Untai kata,
yang selalu kutuliskan
Sedang aku sebuah nama
yang tak kunjung kau baca
beriringan menyapa kita,
Terima kasih semua.
(Yustinus Setyanta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar