Selasa, 23 September 2014

FARISI

Nama Farisi berasal dari kata "p'rushim" (ibrani) yang berdasar dari kata "perush" yang berarti "penjelasan". Jadi, kata Farisi "orang yang menjelaskan". Pada masa Yesus, orang farisi adalah salah satu dari tiga sekte utama yahudi, yang lain adalah saduki dan eseni. Dari ketiga sekte itu, orang-orang farisi paling terpisah dari pengaruh asing yang sedang menyerbu Yudaisme dan perilaku umum orang-orang yahudi di negeri itu.

Sekte farisi diduga berasal dari abad ke-3 SM, ketika orang-orang yahudi berada di bawah dominasi dan helenisasi yunani. Saat itu, ada kecenderungan kuat antara orang-orang yahudi untuk menerima kebudayaan yunani dengan adat-istiadat agama pangannya.

Munculnya orang-orang farisi adalah wujud reaksi dan protes terhadap kecenderungan tersebut di antara sesama dan kerabat mereka. Maka, tujuan orang-orang farisi sebenarnya positif, yaitu menjaga integritas nasional mereka dan mematuhi hukum Musa secara ketat. Namun, mereka kemudian berkembang menjadi kelompok orang merasa dirinya paling benar lalu terjerumuslah menjadi orang yang munafik.

Orang-orang farisi paling banyak dan berpengaruh dari antara sekte-sekte keagamaan pada zaman Yesus Kristus. Mereka terkenal sangat kukuh memelihara hukum dan tradisi. Meski tidak dimungkiri ada beberapa orang baik di antara mereka, tetapi sebagaian besar dikenal karena ketamakan dan kemunafikannya.

Mereka pun termasuk di antra orang-orang yang telah menghukum mati Yesus yang mereka anggap telah melanggar hukum Taurat, bekerja dan membuat mukjizat pada hari sabat, bersahabat dengan para pendosa, serta menghujat Allah dengan mengaku sebagai Putra Allah.

Umat kristen perdana pun kerap dianiaya oleh seorang farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat, namanya Saulus dari Tarsus. Tetapi, setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus di jalan menuju damaskus (damasyik), saulus mengalami pertobatan dan menjadi rasul bagi bangsa-bangsa non-yahudi yang dikenal dengan nama Paulus. Bahkan, ketika dihadapkan pada Mahkamah Agam, ia berkata, "Hai, saudara-saudaraku, aku adalah orang farisi, keturunan orang farisi; aku dihadapkan ke Makamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati." (Kis 23:6)




(Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar