Tentu maksud Yesus berkata mengenai penyangkalan diri bukanlah seperti penyangkalan di atas. Penyangkalan dari versi Yesus lebih pada penyangkalan terhadap pikiran manusiami kita dan mengikuti pikiran Allah. Justru dalam penyangkalan diri versi Yesus kita dituntut untuk berani dan tidak takut. Berani mengungkapkan kasih Allah, berani berkata sebebagaimana Maria, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku seturut perkataan-Mu. "Maka 'bukan aku' yang kemudian terdengar melainkan "inilah aku....ya Tuhan, utuslah aku".
{Yustinus Setyanta}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar