Sebeneranya kita dihadapkan pada pilihan, menjadi penikmat musik itu, menjadi perangkai nada, menjadi alat musik yang menghasilkan nada, ataukah kita menjadi nada itu sendiri. Apapun pilihan kita, mestinya terangkai dalam sebuah harmoni yang mengisahkan indahnya kasih Allah, dan justru bukan berdiri di pihak yang menghambat alunan keindahan itu.
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar