Rabu, 19 Maret 2014

DUA BUAH EMBER

Ini kisah tentang dua buah ember, bukan emberrrrrr lho yaa hehehe.....
Duah buah ember di tepi sebuah peringi. Tak dapat di pastikan sudah berapa banyak air yang telah mengisi kedua ember itu. Namun selalu saja ke dua ember tersebut pada akhirnya harus menjadi kosong dan akan di bawa lagi ke tepi peringi ini untuk di isi air.
"engkau nampak murung kurang bergembira hari ini, apa gerangan yang telah menggerogoti bathin mu? Sayanggg......" tanya satu di antaranya kepada ember yang hanya yg berada di sampingnya.
"oh....nasib....nasib!!! dech....sungguh suatu pekerjaan yang sia-sia tanpa arti, setiap hari aku selalu mengulangi pekerjaan yang sama, yakni datang ke peringi ini untuk di isi dengan air hingga penuh namun setelah itu aku akan menjadi kosong lagi dan harus datang lagi ke tempat ini sungguh membosankan -- jenuh" keluh ember yang di tanya.
"oh....begitu!!!" sahut ember yang pertama, tapi aku tak pernah berpikir demikian jee......sebaliknya setiap kali setelah tiba di peringi ini aku akan selalu dengan penuh gembira, berkata "Dalam kehampaan aku datang, namun dalam kelimpahaan aku meninggalkan tempat ini sungguh suatu kebahagiaan sejati"

Kita memang perlu mengubah sudut pandang, agar bisa melihat rutinitas hidup harian kita secara baru, serta memberikan arti rohani yang baru pula pada apa yang nampaknya biasa-biasa saja.


Yustinus Setyanta
Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar