Jenang sumsum atau bubur sumsum kalau tidak untuk yang habis sakit tipus, juga untuk pembubaran panitia hajatan. Entah apa makna di balik jenang yang halus itu, tapi memang kadang kadang kala bikin kangen. Pernah pula suatu ketika saya sarapan pagi jenang sumsum tersebut. Salah satu keistimewaan jenang sumsum adalah sangat lembut dan tinggal telan, ada rasa gurihnya ada manisnya, maknyuzzz......lah.
Keistiwewaan Sabda Yesus, bila di umpamakan atau diibartakan dengan jenang sumsum, sabda itu ada kelembutan, ada rasa nikmat, ada manisnya, ada gurihnya, dan sangat-sangat baik untuk membantu proses penyembuhan bagi mereka yang menderita sakit akibat kesalahan mencerna kehidupan.
Yustinus Setyanta
Jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar