Hidup bukanlah dongeng, memang. Setiap kisah indah yang kita baca, dapat membuai kita dalam lautan mimpi sehingga kita seakan-akan merasa larut dalamnya tetapi sering pula membuat kita membandingkan dengan apa yang kita alami dan rasakan sekarang. Saat ini. Tetapi sama seperti kesadaran kita terhadap pengalaman hidup ini, setiap manusia juga memiliki kesadaran yang sama dengan apa yang dia alami sendiri. Dan sama seperti kita mampu mengembangkan senyum dengan hati yang pedih, mereka pun dapat berbuat hal yang sama. Sebab, apakah yang membuat kita berbeda selain dari bagaimana cara kita berpikir dan memandang kehidupan yang kita alami sendiri? Dan ketika kita berbuat sesuatu, sadarkah kita bahwa perbuatan itu dapat membuat pengaruh juga kepada sesama kita?
Hidup bukanlah dongeng. Namun kita sering hidup bagaikan dalam dongeng yang kita miliki sendiri. Kita hidup dengan dan bersama perasaan dan keinginan kita sendiri. Sambil terkadang berbuat seakan-akan kita dapat menyenangkan dan membahagiakan dunia ini. Padahal, senyatanya kita hidup terkungkung dalam kepentingan diri sendiri. Kita melihat kegembiraan orang lain dengan perasaan iri dan berpikir betapa minimnya kebahagiaan kita sendiri. Kita menyaksikan kesusahan orang lain dengan tak peduli, karena kita berpikir bahwa kita pun memiliki kesulitan yang sama atau bahkan lebih berat. Sebab siapakah kita selain dari apa yang kita pikirkan? Pernahkah kita mencoba untuk memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, bukan hanya terhadap diri kita tetapi juga dan terutama terhadap diri mereka sendiri? Pernahkah?
Hidup bukanlah dongeng. Dan betapa seringnya semua berakhir tanpa kebahagiaan sama sekali. Tetapi yakinlah, bahwa kita tidak sendirian mengalami hal yang sama. Yakinlah bahwa semua insan di dunia ini memiliki kesenangan dan kepahitannya sendiri-sendiri. Hidup memang bukan dongeng yang indah. Setiap hari, setiap saat kita harus berjuang melawan perasaan dan pemikiran kita yang terasa sebagai beban tak tertahankan. Namun, kita tak memiliki keistimewaan sehingga dapat berpikir bahwa hanya kita yang mengalami penderitaan hidup. Sebab ada banyak, ya bahkan semua manusia yang hidup berada di dunia dengan rasa yang sama dengan apa yang kita alami ini. Kita tidaklah istimewa sehingga dapat mengatakan bahwa kita dan hanya kita pemilik kenyataan di dunia ini. Sebab kita tahu bahwa, hidup bukanlah dongeng yang indah. Bukan. Bahkan, bukankah terkadang ada juga dongeng yang berakhir tragis dan menyedihkan?
Sebab, kita dilahirkan dalam keadaan telanjang dan tanpa memiliki sesuatu pun kecuali tubuh kita. Namun, jauh di dalam hidup yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta, ada daya yang unik dan khas yang telah tertanam sebagai satu kemampuan untuk bertahan agar dapat tetap melanjutkan hidup. Hingga akhir. Kemampuan yang harus kita temukan sendiri. Justru dalam kesulitan, kehampaan dan halangan itulah baru dapat kita manfaatkan segala daya, sadar atau tidak, yang kita miliki.
“Pada suatu waktu....”, kita pun hadir di dunia ini. Lalu mengalami, memikirkan serta merasakan segala sesuatu yang ada. Kita masing-masing istimewa dengan pemikiran dan perasaan yang unik dan khas. Namun kita bukan satu-satunya yang hidup dan hadir di dunia ini. Kita bukan hanya satu-satunya yang memiliki pikiran, perasaan dan pengalaman terhadap dunia ini. Maka kita harus menyadari bahwa keberadaan kita sendiri bukan suatu hal yang istimewa. Dan sebab itulah, hidup manusia seringkali memang tidak seindah dongeng. Sebab dongeng toh terkadang tidak berakhir dengan “.....lalu mereka hidup bahagia selamanya”. Yang dapat kita lakukan hanya mengalami dan menikmati pengalaman itu. Sambil memikirkan apa makna keberadaan kita di dunia yang tak terbatas ini dengan keterbatasan kita sendiri. Sekarang. Saat ini.
Maka menghadapi kenyataan sehari-hari yang penuh dengan rintangan, gejolak dan bahkan ketidak-adilan ini, mari kita tetap berjuang. Tetap berlaku adil. Dan tegas dalam menerima apapun yang harus kita jalani dan kita perjuangkan. Terimalah tantangan dari hidupmu, dan pergunakanlah kemampuan yang ada pada dirimu. Percayalah, semuanya akan berakhir baik. Gagal atau sukses, pahit atau manis, semuanya tetap akan indah di ujung perjalanan hidup ini jika kita telah membaktikan segala kemampuan kita dalam menghadapinya. Hidup memang bukan dongeng. Tetapi dongeng seringkali menjadi nyata jika kita semua berbuat sesuai apa yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita semua. Sekarang. Saat ini.
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar