TUHAN berbicara kepada saya lewat tanda beberapa hari yang lalu. Saya sedang mandi ketika selang air panas dari pencuran terlepas dan langsung menyirami tubuh saya. Air panas itu menggores luka pada kulit. Memang tidak besar, tetapi air itu sebenarnya cukup panas untuk bisa membuat luka yang lebih serius pada mata saya. segera saya bersujud syukur. Tuhan kembali saya alami secara nyata sebagai DIA yang menjaga saya.
Banyak hal baik yang telah kita andaikan begitu saja. seolah memang sudah seharusnya demikian. Jika tidak hati-hati, tanpa sadar kita bahkan bisa percaya diri, dan melupakan Tuhan. Lebih parah lagi, tidak sedikit pula yang bahkan percaya bahwa Tuhan selalu bisa disuap untuk memenuhi keinginan diri. Paulus mengigatkan agar kita tidak menggantunkan keselamatan pada apa yang bisa kita lakukan. Tanpa iman, tanpa hati yang sungguh disentuh oleh cinta Tuhan, tindakan kita tidak akan banyak artinya ( bdk Roma : 3:21-30 ).
Jika kita mau jujur dan mengakui, kita segera menyadari betapa rapuhnya kita. Orang farisi menjadi berbahaya karena kemampuan mereka memoles diri agar tampak kuat. Tanpa sadar mereka percaya bahwa mereka punya kendali penuh atas diri, hidup dan keselamatan mereka. Tuhan tidak membiarkan itu ( bdk Luk : 12:1-7 ).
Pada saatnya segalanya akan dibuka. Bagi yang percaya dan bertahan, ada perlindungan Tuhan. Sungguh kita berharga bagi-Nya. kita diajak untuk mengakui, "Engkaulah persembunyian bagiku" ( bdk Mzm 32; )
Renungan
Yustinus Setyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar