Sabtu, 28 Maret 2015

::. RELIEF PERJALANAN .::

Berapa lagikah harus kukatakan padamu
jika yang menggerakkan matahari di mataku:
Rekah bibirmu. Sudah sekian rupa cipta kataku
demi menyatakan kebenaran niat kepadamu

Betapa dekatnya jurang curam yang menunggu
untuk menelanku jika sekedip saja langkahku
Dan kalah pada prasangka kotor di lingkupmu
yang seolah mencemarimu sekian waktu

Sekali ini, dengarkan aku: ingat-ingatlah
Rekah bibirmu yang memahat kelopakku
Menjadi relief-relief perjalanan

Penuh syukur aku
           berdiri di muka kehidupan
Memandangmu serta sekalian
           dengan getar jiwa yang penuh
Sambil kidungkan doa
           demi daya hidup


                       (Yustinus Setyanta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar